Latest News

Sunday, 24 July 2011

Irit BBM, RI Kebut Energi Angin dan Matahari

Pemerintah rupanya mulai berpikir bahwa saat ini waktu yang tepat untuk menggalakkan pemanfaatan energi matahari dan angin. Maklum saja, cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia semakin terbatas dengan harga yang makin melambung.

Demikian disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pada acara Seminar dan Pameran Indo Solar-Wind 2011, Balai Kartini, Jakarta (11/5/2011).

"Kalau minyak bumi bisa habis (terbatas), sedangkan cadangan yang ada di laut dalam membutuhkan teknologi tinggi. Jadi, penting dan saatnya melakukan diversifikasi dan konservasi energi. Memperbesar porsi energi matahari dan angin," ucap Darwin.

Darwin mengatakan perlu adanya kesiapan untuk pengembangan energi matahari dan angin. Kedua energi tersebut merupakan energi alternatif yang bisa dijalankan.

"Memang komponen untuk listrik matahari masih banyak yang mahal dan impor. Maka itu harus dikurangi, perlu juga kerjasama dengan kampus dan pihak terkait lain untuk kembangkan itu," ucapnya.

Ia menuturkan jika saja pengembangan energi alternatif bisa berjalan maka subsidi energi yang selama ini masih menguras kas negara pun bisa dihemat.

"Subsidi energi masih ada, tapi kalau bisa kita hemat (melalui energi alternatif), dananya supaya bisa kembali ke tangki besar," tutur Darwin.

Selain itu, lanjut Darwin, melalui energi alternatif juga sebagai cara untuk melepaskan ketergantungan energi di dunia. Selama ini, dunia masih sangat bergentung dengan energi minyak. Dikatakan Darwin, pemerintah siap untuk bekerjasama dengan negara luar untuk mengembangkan hal tersebut.

"Yang paling penting, rasio elektrifikasi harus ditingkatkan (melalui energi matahari dan angin). Secara linier baru 11 tahun lagi rasio elektrifikasi bisa mencapai 100%, di 2014 baru 18% (bertambah). Sekarang kita sudah ada 67% untuk itu," jelas Darwin.

Seperti diketahui, pemerintah menyampaikan bahwa energi matahari dan angin merupakan energi terbarukan yang sedang dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia. Mengingat potensi kedua energi ini dimiliki cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pemanfaatan kedua energi tersebut pun juga sesuai jika diterapkan di daerah-daerah Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN dimana penduduknya terkonsentrasi pada suatu tempat yang jaraknya antar rumah tidak berjauhan.

"Sesuai Peraturan Presiden No 5/2006, pemerintah tetapkan target pangsa energi terbarukan sebesar 17% di 2025. Bahkan saat ini ditargetkan lebih besar lagi untuk mencapai 25%," katanya.

Menurutnya Indonesia memiliki visi 25/25 yang menekankan pada dua hal penting, yakni konservasi energi yaitu menekan laju penggunaan energi nasional dan diversifikasi energi yaitu memanfaatkan energi baru terbarukan.

Sesuai dengan visi energi 25/25 tersebut diharapkan energi matahari dan angin dapat memberikan kontribusi sebesar 0,6% atau setara dengan 16,3 juta SBM (setara barel minyak) pada tahun 2025.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2011/05/11/120203/1637162/1034/irit-bbm-ri-kebut-energi-angin-dan-matahari

Saturday, 9 July 2011

Beginilah Cara Kerja Reaktor Nuklir

Selama ini kita sering mendengar istilah reaktor nuklir, namun mungkin anda belum mengetahui bagaimana cara kerja reaktor nuklir tersebut. Beginilah penjelasan cara kerja Reaktor Nuklir:

Reaktor nuklir memproduksi dan mengendalikan pelepasan energi dari pemecah�an atom beberapa unsur seperti uranium dan plutonium. Dalam reaktor Pembang�kit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi dilepaskan dari reaksi fisi (pemecahan) ber�antai atom bahan bakar dan panas yang dihasilkan dipakai untuk memproduksi uap.?
Uap inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk memproduksi listrik. Jenis pembangkit lainnya juga menggunakan uap, namun PLTN tidak melakukan pembakaran bahan bakar fosil yang bi�sa melepaskan emisi gas rumah kaca.

Ada beberapa komponen yang umum dipakai oleh banyak reaktor seperti dirilis world-nuclear.org.

Bahan bakar

Biasanya bahan bakar berupa butir uranium oksida (UO2) yang dalam tabung sehingga terbentuk ba�tang bahan bakar. Batang ini diatur sedemikian rupa di dalam inti reaktor.

Moderator

Material ini memperlambat pelepasan netron fisi yang menyebabkan lebih banyak reaksi fisi. Biasanya yang dipakai adalah air, namun bisa juga air berat atau grafit.

Tangkai kendali

Bagian ini dibuat dari material yang menyerap netron, seperti cadmium, hafnium atau boron. Material ini bisa dimasukkan atau terlepas dari inti untuk mengontrol kecepatan reaksi hingga menghentikan re�aksi. Selain itu ada sistem pemadaman kedua dengan menambahkan penyerap netron yang lain, bia�sanya terdapat dalam sistem pendingin utama.

Pendingin

Berupa cairan atau gas yang mengalir sepanjang inti reaktor dan memindahkan panas dari dalam kelu�ar. Dalam reaktor yang memakai air biasa, fungsi moderator biasanya merangkap sebagai pendingin.

Bejana bertekanan

Biasanya berupa bejana baja kuat dan didalamnya ada inti reaktor dan moderator/pendingin. Namun bi�sa juga berupa serangkaian tabung yang menampung bahan bakar dan menyalurkan cairan pendingin ke sepanjang moderator.

Generator uap

Ini adalah bagian dari sistem pendinginan di mana panas dari reaktor digunakan untuk membuat uap dari turbin.

Containment (penahan)

Yaitu struktur di sekitar inti reaktor yang dirancang untuk melindunginya dari gangguan luar dan melin�dungi bagian luar dari efek radiasi jika ada kesalahan. Bagian ini dibuat dari struktur beton dan baja de�ngan tebal mencapai 1 m.

Kebanyakan reaktor perlu dimatikan saat pengisian bahan bakar. Dalam hal ini pengisian bahan bakar dilakukan pada interval 1-2 tahun dan seperempat atau tigaperempat pasang bahan bakar diganti de�ngan yang baru. Pada tipe CANDU dan RBMK yang memiliki tabung bertekanan (bukan bejana tekan yang menutup inti reaktor), pengisian ulang bahan bakar bisa dilakukan saat generator bekerja dengan memutus tabung bertekanan itu.

Pada reaktor dengan moderator air berat atau grafit, reaktor bisa bekerja seperti biasa bahkan saat pe�ngayaan uranium. Uranium alam masih memiliki komposisi yang sama dengan saat ditambang (me�miliki 0,7% isotop U-235 dan 99,2% U-238). Uranium ini memiliki isotop U-235 yang cenderung terus membelah.

Isotop ini kemudian dikayakan hingga 3,5-5%. Pada proses pengayaan seperti ini moderator bisa beru�pa air biasa dan disebut dengan reaktor air ringan. Air ini bisa menyerap netron dengan baik, namun tak seefektif menggunakan air berat atau grafit.?Dalam berbagai kasus yang langka, bangunan inti reak�tor bisa rusak sehingga menyebabkan masalah pada sistem pendinginan atau moderator. Akibatnya, reaksi fisi yang terjadi bisa tak terkendali dan menyebabkan ledakan atau tersebarnya asap radioaktif ke mana-mana.

Sumber : http://www.isidunia.com/2011/04/beginilah-cara-kerja-reaktor-nuklir.html

Thursday, 7 July 2011

Menteri ESDM: 2025 peran minyak bumi berkurang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darmin Zahedy Saleh mengatakan pada 2025 peran minyak bumi akan berkurang signifikan.

�Saat ini peran minyak bumi masih dominan, yakni 50,66 persen, dan pada 2025 akan berkurang menjadi 20 persen,� kata dia dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Litbang ESDM Bambang Dwiyanto di hadapan ratusan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Sabtu.

Sedangkan peran gas bumi, menurut menteri justru meningkat menjadi 30 persen, dan batu bara 33 persen.

Menteri mengingatkan ke depan diharapkan ada penghematan dalam pemanfaatan energi. �Kami terus mendorong adanya diversifikasi dan kemandirian energi melalui kebijakan energi nasional yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2006,� katanya.

Dalam PP Nomor 5 Tahun 2006 itu disebutkan bahwa target peran energi terbarukan menjadi 17 persen pada 2025, yang meliputi bahan baku nabati (biofuel) 15 persen, panas bumi lima persen, biomasa, nuklir, hidro, surya, angin, dan energi terbarukan lainnya lima persen, serta batu bara dua persen.

Menurut dia, kemandirian energi bisa dicapai jika memenuhi tiga faktor, yakni ketersediaan energi, aksesibilitas, dan daya beli masyarakat.

Selain itu, kata dia, mulai 2007 diluncurkan program Desa Mandiri Energi (DME) yang berbasis pada bahan baku nabati, seperti jarak pagar, kelapa serta singkong, dan bahan baku non nabati, seperti mikrohidro, angin, dan surya.

�Kami juga terus mendorong agar para pengusaha dan masyarakat luas mulai melakukan diversifikasi energi agar cadangan energi yang tidak terbarukan bisa tersimpan lebih lama, dan kita bisa berhemat,� katanya.

Menteri ESDM mengakui UMM telah mengawali penggunaan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik internal kampus setempat, yakni mikrohidro.

�Bahkan, dalam waktu dekat akan diluncurkan listrik tenaga surya. Saat ini masih dalam taraf kajian dan uji coba,� katanya.

Sumber : http://www.solopos.com/2010/ekonomi-bisnis/menteri-esdm-2025-peran-minyak-bumi-berkurang-23380

Wednesday, 6 July 2011

Pemerintah Pastikan Alokasi Terminal LNG Arun

Industri pengguna gas mendesak pemerintah segera menetapkan alokasi gas untuk merealisasikan proyek konversi fasilitas gas alam cair (LNG) Arun menjadi terminal penerima LNG yang menelan investasi US$80 juta.

Konsumen gas yang akan memanfaatkan alokasi gas tersebut, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (105 MMscfd), PT Aceh Asean Fertilizer (70 MMscfd), PT Kertas Kraft Aceh (8 MMscfd), dan PT PLN (17 MMscfd). Penetapan alokasi gas itu diharapkan bisa tuntas pada Maret agar proyek berkapasitas 200 MMscfd itu bisa dilaksanakan mulai April 2011.

Dirut Pupuk Iskandar Muda Mashudianto mengatakan kepastian alokasi gas merupakan syarat bagi terlaksananya proyek konversi fasilitas LNG Arun menjadi terminal penerima.

Berdasarkan studi kelayakan, tuturnya, terminal penerima LNG tersebut bisa mendapatkan sumber pasokan LNG dari Tangguh pengalihan Sempra dan pasokan lain yang memungkinkan.

�Bisa juga impor tetapi yang paling bagus bisa mendapatkan LNG Tangguh pengalihan Sempra. Itu harus segera diputuskan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM setidaknya bulan ini agar April bisa dilaksanakan proyeknya dan 2013 sudah bisa beroperasi,� katanya kepada Bisnis hari ini.

Mashudianto mengatakan penetapan alokasi tersebut harus sudah dalam bentuk keputusan volume, yaitu sebanyak 20 kargo LNG berikut harganya.

Sambil menunggu keputusan itu, setelah menuntaskan studi kelayakan, secara paralel PT Pertamina (Persero) selaku calon kuat operator terminal penerima LNG tersebut kini memproses detail engineering design (DED) proyek itu.

�Pelaksanaan DED, pembahasan alokasi gas, dan proses penetapan Pertamina selaku operator baru di sana dilaksanakan secara paralel. Untuk operator, sebenarnya idenya sudah disetujui Pertamina, tetapi masih menunggu formal letter dari Kementerian Keuangan,� katanya.

Mashudianto menambahkan dalam pembahasan mengenai penggunaan fasilitas LNG Arun, operator akan dikenakan biaya sewa oleh pemerintah. Secara indikatif, besaran sewa terminal LNG tersebut diperkirakan US$0,5 per juta British thermal unit (MMBtu).

�Biaya sewanya tidak terlalu besar karena depresiasi fasilitas itu sebenarnya hampir 0. Mungkin sekitar US$0,5 per juta Btu dan itu akan di-pass on kepada konsumen,� katanya.

Dengan acuan harga Tangguh South California plus biaya pengalihan US$0,8 per juta Btu, harga akhir LNG Tangguh di tingkat konsumen saat ini kemungkinan berkisar US$5�US$6 per juta Btu.(hl)

Sumber : http://www.bisnis.com/industri/manufaktur/15425-pemerintah-diminta-pastikan-alokasi-gas-terminal-lng-arun

Monday, 4 July 2011

Bagaimana Minyak Bumi Terbentuk ?

Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.

Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?

Lalu bagaimanakah cara minyak bumi ini terbentuk ?

Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.

Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.

Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak.

Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut. Waktu pembentukan yang lama inilah yang menyebabkan minyak bumi termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Sehingga sudah seharusnya lah kita menghemat penggunaan minyak bumi ini demi kelangsungan hidup manusia.

Saturday, 2 July 2011

Nuklir Sebagai Solusi Perubahan Iklim

Nuklir termasuk energi bersih, karena ketika membangkitkan listrik tidak mengeluarkan gas CO2 dan gas berbahaya lain seperti SOx dan NOx . Hal ini penting sebagai solusi menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi sekarang. Selain itu nuklir juga berpotensi menjawab berbagai permasalahan yang disebabkan oleh pemanasan global seperti krisis pangan, ketersediaan air bersih, dan konservasi lingkungan.

Hal inilah yang mendorong BATAN berpartisipasi aktif dalam Indonesia Climate Change Education and Expo 2011 yang bertema �A Call to Cope With The Climate Crisis�. Bertempat di Jakarta Convention Center, Expo berlangsung selama empat hari (26-29/05/2011). Pembukaan Expo sendiri dihadiri oeleh beberapa tokoh nasional diantaranya Erna Witoelar, menristek Suharna Surapranata dan Ully Sigar Rusady. Expo diikuti oleh berbagai instansi baik pemerintah, swasta mapun Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) yang berhubungan langsung dengan agenda perubahan iklim. Hadir pula lembaga internasional seperti United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan United Nations Development Programme (UNDP).

Expo yang dikunjungi para pelajar, mahasiswa dan umum ini dimanfaatkan BATAN untuk melakukan edukasi dan informasi publik terkait dengan nuklir sebagai solusi perubahan iklim dan pemanasan global. Kontribusi nuklir dalam ketahanan pangan antara lain dengan menghasilkan varietas tanaman pangan dengan teknik mutasi radiasi yang mampu bertahan pada kondisi ekstrem. Riset nuklir juga mendukung pengembangan energi bersih melalui pemuliaan tanaman penghasil biofuel, pengelolaan sumber energi panas bumi, serta pemanfaatan Mesin Berkas Elektron untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dari pembangkit fosil.

Penggunaan PLTN di berbagai Negara di dunia juga terbukti mampu mengurangi emisi gas CO2 yang selama ini dikeluarkan oleh pembangkit berbahan bakar fosil. Para pelajar yang berkunjung ke stand BATAN terlihat antusias mendengarkan penjelasan para pemandu tentang kontribusi iptek nuklir dalam menghadapi pemanasan global, hal ini juga sekaligus menepis ketakutan dan pandangan negatif mereka tentang nuklir.

sumber : www.batan.go.id

Thursday, 30 June 2011

Untuk Gantikan BBM Pemerintah akan Gunakan Batubara Cair

Butuh payung hukum yang kuat dan dukungan dari presiden. Pemerintah berencana menggunakan batubara cair untuk mengurangi beban penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang semakin meningkat. �Kita harus mengurangi konsumsi Bahan bakar Minyak, salah satunya adalah bagaimana batubara bisa kita cairkan kemudian kita jadikan BBM dimana nantinya bisa menggantikan pemakaian BBM,� kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro seusai bertemu wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Senin.

Menurut Purnomo untuk itu, ia membutuhkan payung hukum yang kuat dan kebijakan secara nasional oleh Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Namun ketika ditanyakan payung hukum seperti apa yang diinginkannya, Purnomo belum bisa menjawab karena ia harus mempresentasikan hal ini kepada Presiden Yudhoyono setelah kunjungan ke luar negeri.

�Yang jelas hal itu perlu dukungan dari Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk keluarkan kebijakan untuk menggantikan BBM ini,� kata Purnomo.

Menurut rencana produksi batubara cair tersebut akan dilakukan di Sumatra Selatan karena memiliki cadangan batubara yang sangat besar. Saat ini cadangan batubara Indonesia sangat besar masih sekitar 70 tahun. Untuk itu bisa digunakan sebagai pengganti BBM yang untuk kebutuhan nasional saat ini mencapai 85,6 juta kilo liter per tahun. Penggunaan batubara cair, tambah Purnomo, saat ini juga telah dilakukan di Afrika Selatan.

Sementara itu menanggapi peran OPEC akibat harga minyak dunia yang terus meningkat, Purnomo mengatakan OPEC tidak bisa lagi lakukan kontrol atas harga minyak dunia.

OPEC, tambahnya saat ini hanya memiliki pangsa pasar minyak dunia sebesar 40 persen. �OPEC tidak bisa berdaya dengan penjualan minyak yang tak bisa dikontrol,� katanya. Meskipun, tambahnya saat ini OPEC telah berusaha untuk menaikan produksinya hingga 500 ribu barel. Sejauh ini, tambahnya pemerintah Indonesia setuju dengan segala usaha apapun juga untuk menurunkan harga minyak dunia.

Seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketatnya produksi minyak dunia, harga minyak di pasar dunia pada triwulan keempat tahun 2005 menurut perkiraan pengamat perminyakan, Dr Kurtubi, bisa mencapai 60 dolar AS per barel.

�Sekarang kita sudah masuk ke triwulan kedua tetapi harga minyak masih bertahan pada 55 dolar AS. Saya khawatir kalau selama triwulan ini harga tetap bertahan pada kisaran itu, harga minyak pada triwulan ketiga dan keempat akan jauh melebihi perkiraan saya,� katanya kemarin.

Jika pada triwulan kedua tahun 2005 harga minyak dunia masih berkisar 55 dolar per barel maka, menurut dia, Indonesia dan dunia harus bersiap-siap menerima kenyataan melambungnya harga minyak West Texas Intermediate/WTI (yang menjadi acuan perdagangan minyak mentah dunia-red) selama tahun
2005-2006 akan mencapai 60 dolar per barel.

Biasanya, kata dia, berdasarkan perilaku permintaan minyak di pasar dunia, pada triwulan kedua harga minyak akan tertekan sehingga menjadi lebih rendah dibandingkan dengan harga minyak pada triwulan sebelumnya meskipun tidak akan lebih rendah dari 40 dolar per barel (batas bawah patokan harga minyak OPEC).

Namun hingga memasuki masa-masa awal triwulan kedua tahun 2005 harga minyak di pasaran dunia sama sekali tidak mengalami penurunan. �Hal ini terjadi karena faktor fundamental dimana permintaan minyak dunia sangat tinggi tahun 2005. Saya perkirakan jumlahnya mencapai 84 juta barel per hari atau sekitar
2 juta barel lebih banyak dibandingkan permintaan minyak tahun 2003 yang hanya 82,5 juta barel per hari,� katanya. Tingginya laju permintaan minyak pada tahun 2005 itu menurut dia disebabkan oleh masih tingginya laju permintaan minyak dari China yang belakangan ini juga diikuti oleh India.

sumber: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=193264&kat_id=4

Wednesday, 29 June 2011

PLTN Iran Sudah "On"

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada Sabtu (27/11/2010) mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang dibangun oleh Rusia di Bushehr telah mulai beroperasi, menjelang putaran baru perundingan dengan pihak Barat mengenai program nuklir kontroversial negara itu.

"Tanpa ada propaganda dan kerepotan kami menyegel tutup reaktor dan semua batang bahan bakar sudah berada di dalam inti reaktor, kata kepala program nuklir Iran Ali Akbar Salehi seperti yang dikutip kantor berita Fars.

Salehi mengatakan otoritas di negara itu memperkirakan bahwa listrik yang dihasilkan di PLTN Bushehr akan terhubung dengan jaringan listrik nasional dalam satu atau dua bulan.

Iran mengatakan bahwa negara tersebut membutuhkan PLTN yang telah dibangun sejak 1970-an di sebelah selatan kota pelabuhan Bushehr sebelum akhirnya disempurnakan oleh Rusia untuk memenuhi permintaan listrik Iran.

Namun pemerintah Barat menuduh program nuklir Iran adalah topeng untuk menutupi program peningkatan kapasitas persenjataan nuklir, ambisi yang terus dibantah oleh Teheran.

Pengumuman Salehi tersebut datang menjelang negosiasi yang tampaknya akan dilanjutkan antara negara-negara kuat dunia dengan Iran mengenai program nuklir kontroversial Teheran di Jenewa pada 5 Desember.

Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan pada pekan ini bahwa ia menerima "konfirmasi tidak resmi" dari Iran mengenai tanggal dan lokasi pembicaraan, "namun saya ingin suatu konfirmasi resmi."

Iran dan enam negara dunia --Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, Inggris, dan Jerman-- telah setuju untuk kembali ke meja perundingan untuk pertama kali sejak Oktober 2009, namun kedua pihak berbeda pendapat mengenai isu yang akan diangkat.

Kuasa-kuasa dunia ingin fokus pembicaraan mengenai program pengayaan uranium Iran namun Teheran ingin diskusi lebih meluas termasuk membicarakan isu keamanan regional.

Iran terkena empat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa namun menolak untuk menangguhkan program nuklirnya, proses sensitif yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir atau bila pengolahannya ditingkatkan dapat menjadi inti bom atom.

Bulan lalu, Iran mengatakan pihaknya telah mulai mengisi bahan bakar --disediakan oleh Moskwa yang juga menyuplai bahan bakar yang habis-- ke inti reaktor pembangkit Bushehr, tindakan yang membuat fasilitas tersebut lebih dekat lagi untuk menghasilkan nuklir setelah beberapa dasawarsa penundaan.

Iran mulai mengirimkan bahan bakar ke fasilitas tersebut pada 21 Agustus, proses yang digambarkan sebagai "peluncuran fisik" dari PLTN.

Pada 4 Oktober, Salehi mengatakan PLTN akan siap menghasilkan listrik pada Januari, dua bulan lebih lambat sebelum pengumuman sebelumnya.

Proses untuk mengisi bahan bakar sedikit tersendat yang disebut Salehi diakibatkan oleh "cuaca yang sangat panas" di Bushehr.

Awal Oktober, Salehi mengatakan kebocoran kecil di kolam dekat reaktor Bushehr telah menunda dimulainya operasi PLTN dan empat hari lalu, ia juga kembali mengulang bantahan yang sebelumnya dinyatakan pejabat Iran mengenai �worm� komputer yang hebat, Stuxnet, sedang mengacaukan program nuklir Iran.

Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2010/11/27/18232945/PLTN.Iran.Sudah.On.

Tuesday, 28 June 2011

Inggris Siap Bangun 8 Reaktor Nuklir

VIVAnews - Pemerintah Inggris melanjutkan rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Inggris telah mengonfirmasikan 8 nama-nama daerah yang akan menjadi tempat didirikannya reaktor masa depan tersebut.

Dalam pengumuman pertama seputar masa depan nuklir di Inggris, setelah bencana Fukushima yang terjadi di Jepang, pemerintah menegaskan bahwa lokasi-lokasi yang dipilih itu cocok untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Rencananya, pada tahun 2025 mendatang, pembangkit listrik itu akan mendampingi PLTN yang saat ini beroperasi.

Kedelapan pembangkit listrik itu akan didirikan di Bradwell - Essex, Hartlepool, Heysham - Lancashire, Hinkley Point - Somerset, Oldbury - South Gloucestershire, Sellafield - Cumbria, Sizewell - Suffolk, dan Wylfa -Anglesey.

Rencana pembangunan tersebut merupakan bagian dari kebijakan nasional seputar energi yang baru dicetuskan. Rencana ini masih akan diperdebatkan dan diputuskan lewat voting di parlemen. Namun para menteri terkait berharap kalangan pro nuklir akan memenangkan suara.

Dikutip dari Independent, 26 Juni 2011, pemerintah berencana menggunakan reaktor generasi terbaru untuk menjaga pasokan listrik dan memangkas emisi gas buang setelah pembangkit listrik generasi lama ditutup.

Masa depan nuklir sebagai sumber energi bagi negara-negara di seluruh dunia kini menjadi pertanyaan setelah bencana gempa bumi dan tsunami menghantam reaktor-reaktor nuklir di Fukushima serta mengakibatkan kebocoran radiasi radioaktif dari pembangkit listrik tersebut.

Pekan sebelumnya, pemerintah Inggris memberi isyarat bahwa rencana pembangunan reaktor nuklir di Inggris tidak berubah setelah muncul laporan awal dari para pengamat dan pakar nuklir bahwa Inggris tidak perlu membatasi nuklir setelah melihat situasi yang terjadi di Jepang.

Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/229292-inggris-siap-bangun-8-reaktor-nuklir

Monday, 27 June 2011

Pemerintah telah memberi izin Pertamina untuk merevitalisasi penampung LNG Arun

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Mustafa Abubakar, menyatakan pemerintah masih mengkaji pemanfaatan infrastruktur kilang gas alam cair (LNG) Arun di Lhokseumawe, Aceh, atau membangun tangki apung atau floating storage di Belawan, Sumatera Utara. Kedua upaya itu guna mencukupi kebutuhan gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Namun, Mustafa mengatakan, pemerintah melalui Menteri Keuangan telah memberi izin PT Pertamina untuk merevitalisasi penampung LNG di Kilang Arun. "Tapi, kami masih mengkaji," kata Mustafa di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Senin 27 Juni 2010.

Saat ini, kata dia, Pertamina sudah mulai memperbaiki tangki timbun di Kilang LNG Arun. Sementara itu, tangki apung di Belawan, menurut Mustafa, saat ini masih dalam proses pra tender.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan pembangunan tangki apung Belawan. Menurut DPR, investasi baru tangki apung sangat besar bila dibandingkan dengan biaya perbaikan tangki pendam di Arun.

Rencananya, untuk mencukupi kebutuhan gas bagi para sejumlah perusahaan di Aceh dan Sumatera Utara, pemerintah akan memasok gas dari Lapangan Tangguh, Papua. Namun, hal ini belum terlaksana, mengingat belum ada penyimpan LNG.

Saat ini, menurut DPR, beberapa perusahaan di Aceh nyaris bangkrut akibat kekurangan gas, seperti PT Asean Aceh Fertilizer, PT Kertas Kraft Aceh, industri aromatik, dan sejumlah pabrik lain. (art)

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/229549-soal-lng-arun--ini-komentar-pemerintah

Sunday, 26 June 2011

Indonesia Kebut Produksi LNG dari Batubara Sebelum 2014

Pemerintah bertekad menjadi negara pertama penghasil LNG yang bersumber dari gas metana batu bara (CBM). LNG dari batubara ini diharapkan sudah dapat dihasilkan sebelum tahun 2014.

�Australia bertekad menghasilkan LNG dari CBM tahun 2014. Kalo kita ingin jadi pionir, maka sebelum itu sudah harus bisa menghasilkan LNG dari CBM,� kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam situs resmi Dirjen Migas, Minggu (6/6/2010).

Ia mengatakan, harapan ini dimungkinkan karena infrastruktur pendukung hal tersebut telah tersedia yaitu dengan menggunakan kilang Bontang. Jika LNG receiving terminal di Jawa Barat dan Sumatera telah selesai pada tahun 2011, maka LNG hasil bentukan dari CBM tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan di pulau Jawa dan Sumatera.

Sebelumnya Presiden Direktur Vico Indonesia Craig Steward, menyatakan tekadnya untuk memproduksi LNG dari CBM pada tahun 2012 dengan memanfaatkan kilang LNG Bontang.

Potensi CBM Indonesia sangat besar yaitu yaitu 453,3 TCF yang tersebar pada 11 cekungan hydrocarbon. Dari sumber daya tersebut, cadangan CBM sebesar 112,47 TCF, merupakan cadangan terbukti dan 57,60 TCF merupakan cadangan potensial.

CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective.

CBM telah diusahakan secara komersial di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah, kondisi pengusahaan CBM di Indonesia lebih mendekati ke Powder River Basin USA dimana tingkat kematangan batu bara berada pada sub-bituminus.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2010/06/06/120041/1370660/4/indonesia-kebut-produksi-lng-dari-batubara-sebelum-2014

Pengembangan PLTA terbentur birokrasi

Pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kerap terbentur dari perizinan yang diberikan pemerintah daerah (Pemda). Padahal, dalam hal pendanaan untuk pembangunan sudah disiapkan.

"Masalah yang kami hadapi dalam pengembangan PLTA bukan pendanaan, tetapi karena regulasi dari Pemda, kita minta izin sudah ada yang punya ini. Itu baru PLTA belum lagi PLTMH, lebih susah lagi, izin yang diberikan tanpa konsultasi dengan PLN maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM, padahal dana sudah ada baik dari APBN maupun APLN," urai Direktur Perencanaan dan Teknologi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Nasri Sebayangi di Jakarta, Selasa (31/5/2011).

Menurut Nasri, proyek-proyek PLTA saat ini memiliki nilai kelayakan (feasible) sehingga bukan perkara sulit untuk mendapatkan pendanaan. "Justru financial institution berlomba-lomba untuk memberikan pendanaan," kata Nasri.

Dalam Rencana Umum Pengembangan Ketenagalistrikan (RUPTL) 2010-2019, sambung Nasri, perseroan merencanakan pengembangan energi listrik dari tenaga air hingga 5.140 MW. Sedangkan apabila berdasarkan kajian Japan International Coorporation Agency (JICA) PLN merencanakan pengembangan PLTA hampir 9000 MW pada 2025.

"Bukan tidak mungkin kita lakukan tambahan pengembangan jika ada penambahan informasi, studi-studi yang dilakukan maka akan dilakukan kajian lagi, ini hanya untuk PLTA dengan kapasitas di atas 10 MW," paparnya.

Nasri juga mengungkapkan, untuk pembangkit listrik mikro hidro, yang saat ini tengah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebesar 140 MW. Bukan hanya itu PLN memiliki 257 lokasi dengan total kapasitas hampir 600 MW yang sedang dalam proses. "Ada juga 144 lokasi minihidro yang sedang kontruksi terutama di sulawesi dan sumatera utara," ujar Nasri.

Selain itu, juga ada 113 listrik swasta (IPP) yang sudah ditandatangani perjanjian jual beli nya (PPPA) oleh PLN di dengan kapasitas 443 MW. "Statusnya ada yang jalan, ada yang tidur," pungkasnya.

Sumber : http://www.kabarbisnis.com/read/2820759

Thursday, 23 June 2011

Bagaimana PLTA bekerja

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.

Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk �mikro-hidro� dengan kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
Komponen PLTA

PLTA yang paling konvensional mempunyai empat komponen utama sebagai berikut :
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
Berapa listrik yang bisa dihasilkan oleh PLTA ?

Besarnya listrik yang dihasilkan PLTA tergantung dua factor sebagai berikut :
1. Berapa besar air yang jatuh. Semakin tinggi air jatuh, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan. Biasanya, tinggi air jatuh tergantung tinggi dari suatu bendungan. Semakin tinggi suatu bendungan, semakin tinggi air jatuh maka semakin besar tanaga yang dihasilkan. Ilmuwan mengatakan bahwa tinggi jatuh air berbanding lurus dengan jarak jatuh. Dengan kata lain, air jatuh dengan jarak dua satuan maka akan menghasilkan dua satuan energi lebih banyak.
2. Jumlah air yang jatuh. Semakin banyak air yang jatuh menyebabkan turbin akan menghasilkan tenaga yang lebih banyak. Jumlah air yang tersedia tergantung kepada jumlah air yang mengalir di sungai. Semakin besar sungai akan mempunyai aliran yang lebih besar dan dapat menghasilkan energi yang banyak. Tenaga juga berbanding lurus dengan aliran sungai. Dua kali sungai lebih besar dalam mengalirkan air akan menghasilkan dua kali lebih banyak energi.

Wednesday, 22 June 2011

Sekilas Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.

Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian (h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya (q m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:

P = 9.81qh

Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.

Gambar 1. Pembangkitan listrik tenaga air umumnya

Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang bendungan.

Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan, ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya.

Pembangkit listrik tenaga air merupakan aplikasi energi terbarukan yang terbesar dan paling matang secara teknologi, dimana terdapat 678.000 MW kapasitas daya listrik yang terpasang di seluruh dunia, yang menghasilkan lebih dari 22% listrik dunia (2564 TWh/tahun pada 1998). Dalam hal ini, 27.900 MW merupakan pembangkit skala kecil yang menghasilkan listrik 115 TWh/tahun. Di eropa barat, pembangkit listrik tenaga air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari energi listrik di Eropa (sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per tahun-nya). Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi listriknya. Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang meningkat secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang berkapasitas besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh dimana diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia yang telah digunakan.

Gambar 2. Pembangkitan energi listrik tenaga air dunia dalam TWh [5].

Hampir semua proyek pembangkit listrik tenaga air memiliki skala yang besar, yang biasanya didefinisikan kapasitasnya lebih besar dari 30 MW. Tabel 1 menampilkan perbandingan antara beberapa ukuran pembangkit listrik tenaga air.

Tabel 1. Kapasitas beberapa pembangkit energi listrik tenaga air

Air yang tersimpan dapat digunakan ketika dibutuhkan, baik secara terus-menerus (jika ukuran reservoirnya cukup besar) atau hanya saat beban listrik sangat dibutuhkan (beban puncak). Keuntungan dari pengaturan penyimpanan air ini tergabung dengan kapabilitas alami dari pembangkit listrik tenaga air yang memiliki respon yang cepat dalam ukuran menit terhadap perubahan beban. Oleh karena itu, pembangkit jenis ini sangat berharga karena memiliki pembangkitan listrik yang fleksibel untuk mengikuti perubahan beban yang terduga maupun yang tak terduga.

Pembangkit listrik tenaga air berskala besar telah berkembang dengan baik dan digunakan secara luas. Di perkirakan bahwa 20% hingga 25% dari potensi air skala besar di dunia telah dikembangkan. Pembangkit listrik tenaga air skala besar merupakan sumber energi terbarukan yang paling diinginkan berdasarkan ketersediaan dan fleksibilitas dari sumber energinya. Pada tahun 2008 telah dibangun proyek Three Gorges Dam yaitu PLTA dengan skala 22.5 GW dengan membendung sungai Yangtse di Cina dan merupakan PLTA terbesar di dunia saat ini. Pembangunan PLTA berskala besar membutuhkan biaya awal yang besar sementara biaya operasinya sangat kecil. Hal ini berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan diesel.

Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil. Proyek ini dapat dilakukan secara mandiri, seperti yang telah dilakukan oleh tim PALAPA � HME ITB di kampung Cilutung dan Awilega, desa Jayamukti kabupaten Garut, Jawa Barat.

refs.
[1] Fanchi. John R., Energy � Technology and Directions for the Future. Elsevier Academic Press, 2004.
[2] Freris. Leon, Infield. David, Renewable Energy in Power Systems. John Wiley & Sons, Ltd, 2008.
[3] Boyle. Godfrey, Renewable Energy, Power for a Sustainable Future. Oxford University Press, 1996.
[4] Masters. Gilbert M., Renewable and Efficient Electric Power Systems. John Wiley & Sons, Ltd, 2004.
[5] http://www.eia.doe.gov/iea/

Tuesday, 21 June 2011

Industri Batu Bara Kita, Terbesar di Dunia

Laporan ABARE (Australian Bureau Research for Agriculture and Economic Resource) Maret 2007 perihal perdagangan batu bara dunia di tahun 2005-2006 menempatkan Indonesia sebagai pemasok batu bara terbesar (sekitar 25%) di dunia, disusul oleh Australia, Afrika Selatan, RRChina, Federasi Rusia, Kolombia, dan Amerika Serikat. Besaran pasokan batu bara Indonesia di dunia diperkirakan sebesar 158 juta di tahun 2006 atau terjadi peningkatan sekitar 28 persen dari tahun 2005, yaitu sekitar 123,3 juta ton.

Jikalau harga pasaran batu bara berdasarkan harga spot-market Asia pada tahun 2006 sekitar US$ 45, dapat diperkirakan besaran perdagangan batu bara Indonesia di tahun 2006 bernilai sekitar 7,1 miliar dolar atau sekitar 63,3 triliun rupiah. Oleh ABARE, ekspor batu bara Indonesia dipekirakan dapat mencapai 200 juta ton di tahun 2012.

Lebih lanjut bila mengamati pergerakan trafik ekspor batu bara Indonesia 2005-2006, dapat diinformasikan bahwa orientasi pasar kita selain ke sejumlah negara Uni-Eropa, juga didominasi oleh pasar Asia terutama China, Taiwan, India, dan Korea serta negara-negara sekitar ASEAN, yaitu Malaysia dan Thailand.

Paling tidak untuk pasar Asia saja, besaran pasar angkutan laut batu bara internasional Indonesia diperkirakan sekitar 233,8 miliar ton-mil belum termasuk operasi balik (ballast-voyage) dengan kebanyakan menggunakan kapal tipe bulk-carrier Handymax dengan kapasitas 40,000-50,000 deadweight-ton (DWT) per satuan pengapalannya (shipment).

Dengan asumsi charter-rate satu tahun rata-rata dunia (khususnya untuk tipe kapal handymax) pada tahun 2006 sekitar US$ 0,002-0,003 per ton-mil, nilai pasar angkutan (charter) kapal bulk-carrier dari Indonesia diperkirakan sekitar 780 juta atau kurang lebih 6,7 triliun rupiah. Yang berarti besaran pangsa angkutan laut batu bara untuk regio Asia mengambil porsi sekitar 10% dari nilai perdagangannya di tahun 2006.

Dengan asumsi pasokan cadangan batu bara nasional sekitar 5 miliar ton dan volume produksi per tahun sekitar 190 juta ton diperkirakan merupakan kekuatan utama yang menjadikan Indonesia tetap sebagai pemasok batu bara dunia paling tidak dalam 3 tahun mendatang. Sekalipun berbagai kendala produksi dan relatif besarnya permintaan batu bara secara domestik sekitar 35-36 juta ton per tahun dapat menjadi faktor yang mempengaruhi. Hal ini diasumsikan terjadi dengan catatan bila permasalahan keterbatasan infrastruktur logistik terutama pelabuhan di negara-negara kompetitor seperti Australia, Afrika Selatan dan Kolombia masih seperti saat ini.

Persoalan Serius yang Perlu Diatasi
Indonesia sendiri dalam percaturan perdagangan batu bara dunia memiliki persoalan krusial yang seharusnya dibantu oleh kebijakan pemerintah dalam penyelesaiannya. Persoalan-persoalan mendasar yang sedang dihadapi industri batu bara kita saat ini berkisar pada lemahnya investasi eksplorasi dan eksploitasi batu bara, semakin tingginya biaya produksi, isu kepemilikan dan kompensasi lahan, serta terbatasnya jalur sungai dalam transportasi tongkang batu bara termasuk kehandalan kapal angkut tongkang batu bara itu sendiri.

Investasi baru di bidang batu bara secara dominan hanya terlihat jelas dengan masuknya Tata Power (sebuah perusahaan grup konglomerat Tata-India) yang mengakuisisi sekitar 30% saham PT. Bumi Resources, terutama di dua perusahaan besar yang menguasai sekitar 50% produksi batu bara Indonesia, yaitu PT. Kaltim Prima Coal dan PT. Arutmin dengan nilai investasi sekitar 1,3 miliar dolar AS di awal tahun 2007 ini. Selain investasi baru ini (yang praktis berorientasi pada lahan eksploitasi eksis), tidak terlihat rencana penguatan daya saing logistik batu bara nasional secara signifikan.

Sementara itu, kompetitor kita terus melakukan ekspansi pelabuhan batu baranya secara masif dengan dukungan dana investasi yang relatif besar. Di Australia misalnya walaupun terjadi problem antrean di beberapa pelabuhan utama mereka seperti di wilayah Newcastle, yaitu pelabuhan Kembla, namun realisasi ekspansi pelabuhan batu bara dan jalur kereta api oleh pemerintah Australia di pelabuhan Waratah, Gladstone, dan Hay-point mulai tahun 2008 dapat beroperasi guna mengakomodasi sekitar 100 juta ton tambahan dari lahan eksploitasi baru di Wambo dan Ulan Longwall (Newcastle), Wilpinjong (New South Wales), dan Cogan-Creek di Queensland.

Sementara di Afrika Selatan pengembangan Richard-Bay Coal Terminal diperkirakan dapat menambah sekitar 20 juta ton di tahun 2007 ini. Hal yang sama juga terjadi di Kolombia di mana pemerintah telah mengeluarkan dana sekitar 300 juta US$ untuk pengembangan Santa Marta Bay untuk pengembangan jalur kereta-api dan pelabuhan dengan proyeksi kapasitas perdagangan baru hingga sekitar 80 juta ton mulai tahun 2008.

Kekuatan sekaligus Kelemahan
Secara logistik, kekuatan Indonesia berada pada pola angkutan sungai yang memang hingga saat ini merupakan moda yang lebih kompetitif dibandingkan dengan pola kereta api (rail) ke pelabuhan angkut seperti yang dilakukan di Australia, Afrika Selatan, dan Kolombia. Biaya angkut dengan menggunakan tongkang sekitar US$ 0,015 per ton-km, sementara dengan menggunakan kereta-api minimal sekitar US$ 0,3-0,4 per ton-km.

Maka, mengingat situasi alur sungai di wilayah Kalimantan yang semakin padat dan laju pendangkalannya mencemaskan, pemerintah dan pengusaha industri batu bara perlu secara cepat menanggulanginya.

Dalam masa ke depan, seharusnya industri maritim kita dapat memanfaatkan pasar batu bara yang menguntungkan ini untuk pengembangan armada angkutan batu bara nasional baik untuk tipe tongkang dan bulk-carrier. Pengembangan bulk-carrier tipe handymax sebaiknya dapat dikonsentrasikan di dalam negeri mengingat kemampuan dan kapasitas riil galangan-galangan kapal kita di Surabaya, Jakarta, dan Batam dapat memenuhi kebutuhan itu. Investasi pemerintah perlu digiatkan untuk pembangunan prasarana perkapalan batu baru, agar menjadi tuan di rumahnya sendiri.

Hal lain berkaitan dengan isu tentang pemanasan global (green-house effect) diperkirakan dapat menjadi rintangan baru bagi indutri batu bara dunia di masa depan. Batu bara masih dianggap sebagi penghasil emisi gas buang yang dominan terhadap dunia seperti yang dinyatakan dalam konvensi Kyoto-Protocol yang memungkinkan terjadinya perlambatan konsumsi batu bara dunia sebagai sumber listrik mungkin hingga kurang dari 7% seperti pertumbuhan di tahun 2005-2006.

Kita bagai memegang buah simalakama, di satu sisi produsen terbesar batu bara di dunia, pada sisi lain bisa menjadi penyumbang terbesar polusi dunia. Di sini juga perlu dicari jalan keluarnya.

Oleh : Saut Gurning
Penulis adalah pengamat maritim ITS Surabaya. Sekarang sedang mengambil program
PhD di Australia Maritime College (AMC), Tasmania, Australia.

Monday, 20 June 2011

Saatnya Kembangkan PLTA Mikrohidro

Saat ini masyarakat semakin familiar dengan teknologi mikrohidro. Memang mikrohidro bukan teknologi baru.Tapi yang menerapkan teknologi ini juga masih relative sedikit. Padahal dengan teknologi mikrohidro, banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh.

PLT Microhidro adalah pembangkit listrik mini dengan mengunakan energy air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu. Makin besar kapasitas aliran dan ketinggiannya, maka makin besar energy yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energy listrik.

Mikrohidro dibangun berdasarkan fakta di lapangan, bahwa air mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas itu mengacu pada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity), sedangan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head.

Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources atau �energy putih�. Disebut demikian, karena instalasi pembangkit listrik ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Kenyataannya, alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi ini, maka energy aliran air beserta energy perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu bisa diubah menjadi energy listrik.

Saat ini, masyarakat mulai mengenal Mikrohidro sebagai upaya penyediaan listrik sederhana. Sayangnya, Mikrohidro hanya dapat menyuplai listrik untuk sebagian wilayah atau penduduk karena produksinya yang terbatas, yaitu berkisar 5 kw-100 kw.

Untuk itu, biasanya Mikrohidro banyak digunakan komunitas kecil di pinggiran kota atau bahkan desa di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau oleh infrastruktur konvensional PLN. Jika kebutuhan satu rumah akan listrik dianggap 200 watt per hari, Mikrohidro hanya bisa menyediakan listrik bagi 25-500 rumah.

Komponen Penggerak Mikrohidro
Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air, turbin dan generator. Air sebagai sumber energy yang mengalir dengan kapasitas dan ketinggian tertentu di salurkan menuju rumah instalasi (rumah turbin). Di rumah turbin, instalasi air itu akan �menumbuk� turbin, dalam hal ini turbin dipastikan akan menerima energy air tersebut dan mengubahnya menjadi energy mekanik, yaitu berputarnya poros turbin.

Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan (baca: dihubungkan) ke generator dengan mengunakan kopling. Dari generator akan dihasilkan energy listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan kerumah-rumah atau keperluan lainnya

Selain Mikrohidro, kita juga mengenal PLTA Minihidro dan Pikohidro. Sekilas memang rada mirip. Namun terdapat perbedaan diantara ketiganya, yakni menyangkut output daya yang dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya antara 5 Kw - 100 Kw. Minihidro daya yang dihasilkan berkisar antara 100 Kw sampai 5000 Kw. Sedangkan pikohidro hanya bisa menyediakan listrik mulai ratusan watt hingga 5 kw.

Sumber : http://udayrayana.blogspot.com/2011/02/saatnya-kembangkan-plta-mikrohidro.html

Sunday, 19 June 2011

Pembangunan Reaktor Nuklir di Muntok Aman

Reaktor nuklir generasi ke tiga yang akan dibangun di Teluk Inggris Kota Muntok Bangka Barat sistem pengamanannya lebih terjamin dibandingkan reaktor nuklir di Jepang yang meledak karena goncangan gempa bumi berkekuatan 9 SR.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Choirul Amri, di Muntok, Selasa, menyatakan akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat rencana pembangun PLTN dengan empat reaktor nuklir berkapasitas 10.000 mega watt dan mengedukasi masyarakat agar siap menerima.

Menurut dia, reaktor nuklir milik Jepang yang sistem pendinginnya meledak dibangun pada 1971, generasi kedua era tahun 1990-an dan generasi ketiga ke atas dibangun setelah 1990 hingga sekarang. Sedangkan reaktor nuklir yang akan dibangun di Babel generasi ketiga yang sistem pengamannya lebih terjamin.

Ia menjelaskan, pembangunan reaktor nuklir termasuk di Babel akan mendapat pengawasan, persetujuan dan rekomendasi dari Lembaga Energi Atom Internasional atau IAEA untuk menjamin keamanannya.

Menurut dia, pihak IAEA tidak sembarangan memberikan rekomendasi pembangunan reaktor nuklir dan tentu melalui kajian yang teruji secara ilmiah, dengan memperhatikan berbagai aspek terutama infrastruktur pembangunan dan sistem pengaman lebih terjamin yang didukung lima lapisan baja dan beton.

Ia juga mengatakan, batas usia reaktor nuklir 40 tahun dan setelah itu harus ditutup habis agar radiasinya tidak menyebar dan membahayakan kesehatan manusia, kecuali pihak IAEA berdasarkan kajiannya menilai kondisi reaktor nuklir masih bagus, maka bisa diperpanjang sesuai standar prosedur yang ditetapkannya.

Menurut dia, terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Teluk Inggris Muntok di atas areal seluas 825 hektare. tentunya juga harus mendapat persetujuan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dengan memperhatikan berbagai aspek dan dampaknya terhadap kehidupan.

Ia menjelaskan, pro dan kontra rencana pembangunan PLTN di Muntok merupakan hal yang wajar agar bisa memahami PLTN secara menyeluruh baik dari sisi positif dan negatifnya, namun bukan berarti serta merta ditolak atau diterima tetapi kembali dikaji ulang secara matang untuk lebih baik lagi.

"Meledaknya sistem pendingin pada reaktor nuklir di Jepang, setidaknya menjadi pelajaran bahwa sistem pendingin dan bagian lainnya dari reaktor nuklir harus dirancang lebih bagus lagi agar tahan terhadap goncangan gempa dan faktor-faktor negatif yang membahayakan dari luar," ujarnya.

Ia meminta masyarakat terus memantau perkembangan berita reaktor nuklir di Jepang yang meledak pascagempa bumi dan tsunami, untuk membuka mata dan cara berpikir yang lebih luas dalam hal pola penanganan reaktor nuklir agar manfaatnya lebih optimal untuk kehidupan.(*)

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/250092/pembangunan-reaktor-nuklir-di-muntok-aman

Thursday, 16 June 2011

Produk Pengolahan Minyak Bumi dan Manfaatnya

Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:

1. Bahan bakar gas

Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)
Bahan bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.

Elpiji, LPG (liquified petroleum gas, : "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana c3h8 dan butana c4h10. Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana c2h6 dan pentana c5h12.

Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20�C (68�F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55�C (131�F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.

Sifat elpiji

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.

Penggunaan elpiji

Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).

Bahaya elpiji

Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.

2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.

3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150�C and 275�C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (?e??s, wax ).

Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.

Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.

Kegunaan lain

Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.

5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.

7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
- Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
- Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

Sumber : http://www.unjabisnis.net/2011/03/produk-pengolahan-minyak-bumi-dan.html

Cadangan Minyak Bumi Indonesia Tersisa 23 Tahun

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menyatakan, cadangan minyak bumi Indonesia saat ini semakin menipis dan terisa bagi pemanfaatan selama 23 tahun.

�Cadang batu bara di Indonesia tersisa untuk 146 tahun, cadangan gas untuk 62 tahun dan cadangan minyak bumi untuk 23 tahun,� kata Rachmat pada Seminar dan Sarasehan Nasional bertema �Mencari Solusi untuk Bangsa� di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu [04/03].

Menurut dia, terkait rencana peningkatan penyediaan listrik 10.000 MW pertama yang direncanakan menggunakan bahan bakar batu bara akan mengurangi cadangan batu bara. Untuk itu, perlu dilakukan penghematan sumber daya energi fosil karena cepat atau lambat sumber ini akan habis.

�Pemanfaatan sumber energi fosil secara hemat dan bijak dan pengembangan sumber energi terbarukan merupakan langkah terbaik bagi penyediaan energi secara berkelanjutan,� kata Meneg LH Rachmat Witoelar.

Perlu penyediaan sumber energi alternatif, praktis, dan efektif yang memerlukan pemerataan hingga ke pelosok-pelosok. Kalau tidak, masyarakat akan mencari sendiri sumber energinya, contohnya memotong kayu di hutan. Ini akan menambah emisi CO2 ke udara dan meningkatkan efek rumah kaca.

Indonesia perlu mengembangkan elemen-elemen ketahanan energi untuk pembangunan nasional. Elemen-elemen itu antara lain ramah lingkungan hidup, berjalan secara berkelanjutan, akses yang merata hingga ke rakyat tingkat bawah dan terjangkau oleh masyarakat kelas bawah.

Namun Meneg LH Rachmat Witoelar mengatakan, Indonesia mengalami dilema dalam menyediakan sumber energi yang tidak bertentangan dengan ketahanan energi tersebut.

Ketahanan energi itu tidak selalu berjalan beriringan dan jika ingin menyediakan sumber energi yang terjangkau rakyat kelas bawah, maka seringkali sumber energi ini tidak ramah lingkungan. Apabila ingin menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan, maka diperlukan investasi yang sangat besar.

Dari kenyataan tersebut maka dunia cepat atau lambat akan menggantungkan diri pada energi terbarukan antara lain panas bumi, tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, bahkan tenaga arus laut.

Menurut Rachmat, tantangan terbesar penyediaan energi di Indonesia adalah menghasilkan penelitian dan pengembangan energi terbarukan yang dapat mencapai nilai perekonomiannya. Hal ini dapat direncanakan antara lima hingga 10 tahun ke depan, sebelum Indonesia mampu memanfaatkan potensi sumber energi terbarukan secara massal.

Pada seminar di kampus ITB, Meneg LH menawarkan solusi yang dilihat dari berbagai sektor pembangunan. Sektor-sektor ini antara lain sektor transportasi, sektor bangunan, sektor tata ruang, dan sektor industri.

Untuk mengurangi konsumsi energi perkapita, angkutan massal atau Mass Rapid Transportation (MRT) harus diperbanyak agar pengguna jalan beralih ke sana. Dari sektor bangunan, harus dikembangkan arsitektur hijau berkarbon rendah. Untuk sektor tata ruang, Indonesia harus mengikuti Tata Ruang Nasional dan harus terus mengembangkan wilayah ruang terbuka hijau.

Penghematan energi yang bisa dilakukan oleh sektor industri adalah dengan menerapkan 3R yaitu �reduce�, �reuse�, dan �recycle�,� kata Meneg LH Rachmat Witoelar. ( ant )

Sumber :
http://beritasore.com/2009/03/04/cadangan-minyak-bumi-indonesia-terisa-23-tahun/

Wednesday, 15 June 2011

Berapa sebenarnya harga energi Hidrogen ?

Berbagai berita tentang energi hidrogen dari air (water) membuat saya mencari informasi tentang berapa sebenarnya harga energi tersebut pada kondisi hari ini. Berikut yang saya peroleh dari berbagai informasi dari situs yang relatif dapat dipercaya di internet :

* Untuk memproduksi energi hidrogen � diperlukan biaya sekitar US $ 1.000.000 untuk 400kw (data tahun 2008 dari United Technology Corp yang membuat mesin jet Prat & Whitney dll). Harga ini kira-kira sekitar US $ 2.500.000 per MW. Dengan perkiraan biaya ini, berarti biaya memproduksi listrik dengan energy hydrogen memerlukan biaya kira-kira sekitar 2x (dua kali) dari biaya memproduksi listrik dengan energi panas bumi.

* Sedangkan untuk menambah peralatan pembakar Hidrogen di mobil diperlukan biaya sekitar US $ 7.729 (data tahun 2004 dari US Department of Energy � Divisi Energy Efficiency and Renewable Energy) . Harga ini tentunya tidak termasuk harga memproduksi Hidrogen-nya.

Sebagaimana diketahui, untuk memperoleh energi hidrogen, misalnya melalui pemisahan dari air (H2O), bukanlah sebuah penemuan baru. Teknologi ini telah dikuasai oleh para peneliti sejak tahun 1838. Penggunaannya akhir-akhir ini pada mesin peralatan perang dan juga roket ruang angkasa. Energi hidrogen digunakan pada mesin-mesin tersebut untuk memperingan beban dan memperkecil tempat penyimpanan energi.

Namun selain pemakaian pada mesin-mesin peralatan perang, energi hidrogen saat ini mulai digunakan pada mobil untuk mengurangi emisi CO2. Honda baru saja merelease mobil FCX. Toyota juga sudah merelease mobil Prius. Sedangkan produsen mobil lain seperti Tesla dan General Motor mengembangkan mobil Listrik � Volt. Kedua perusahaan terakhir ini tidak mengembangkan mobil Hybrid dengan energi hidrogen karena sudah pernah mencoba dan tidak laku (harga mobil terlalu mahal) & untuk memperoleh pasokan energi hidrogen masih sulit.

Memang salah satu kendala pemanfaatan energi hidrogen pada kendaraan bermotor, adalah pada cara memproduksi hidrogen secara massal dan murah. Juga dalam penyimpanannya dan juga pendistribusian gas hidrogen-nya. Perlu diingat bahwa hidrogen adalah molekul yang terkecil. Maka gas hidrogen yang sangat mudah terbakar ini, akan dengan mudah menembus pipa karbon steel biasa dan bocor ke udara.

LITBANG TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BATUBARA

Kegiatan Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara meliputi litbang, perekayasaan dan pelayanan jasa di bidang karakterisasi, teknologi pengolahan, konversi dan pembakaran batubara.

Litbang ini dilakukan secara terpadu dengan kelompok-kelompok litbang lain yang ada di tekMIRA dengan sasaran utama mendukung program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM/kayu bakar melalui diversifikasi energi, peningkatan penggunaan batubara dalam negeri, penghematan dan peningkatan devisa melalui ekspor serta peningkatan PNBP seperti terlihat dalam Gambar 1.

Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara telah dirintis sejak awal tahun 1970-an, dan terus berkembang mengingat batu bara yang semula hanya dibakar untuk diambil panasnya, kemudian diproses untuk mendapatkan batubara dengan kualitas yang lebih baik atau bahan yang lebih bersih dan ramah terhadap lingkungan.

Sampai dengan akhir tahun 1980 sebagian besar kegiatan litbang teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara masih dalam skala laboratorium. Namun sesudah itu kegiatan litbang sudah mengarah kepada aplikasi dengan membangun berbagai pilot plant yang diharapkan dapat mengetahui optimalisasi proses, pengujian produk pada pengguna dan kelayakan ekonomi dari proses tersebut.

Untuk mempercepat implementasi hasil litbang teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara pada skala industri, tekMIRA sedang dan akan membangun beberapa pilot plant di Palimanan Cirebon dalam suatu Pusat Teknologi Batubara Bersih yang disebut Clean Coal Technology Centre atau disingkat Coal Centre.

Kegiatan unggulan Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara terdiri dari peningkatan kualitas batubara peringkat rendah melalui proses Upgraded Brown Coal (UBC), pengembangan briket, gasifikasi, pencairan dan pembuatan kokas. Sedangkan hasil yang sudah dapat diimplementasikan diantaranya penggunaan briket untuk peternakan ayam, pemindangan ikan, ekstraksi daun nilam dan penggunaan batubara sebagai bahan bakar langsung pada industri bata, genteng, kapur dan industri gula merah.

Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara didukung oleh fasilitas :
* Laboratorium penelitian dan penerapan.
* Laboratorium pengujian sifat kimia dan fisika yang telah terakreditasi berdasarkan ISO 17025.
* 51 orang tenaga fungsional terdiri dari peneliti, perekayasa dan teknisi dari berbagai keahlian berdasarkan disiplin ilmu, yang berbeda-beda antara lain : kimia dan fisika batubara, pengolahan batu bara dan teknologi pemanfaatan batu bara.

Untuk lebih mempercepat program Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara telah dilakukan kerjasama dengan berbagai institusi litbang baik di dalam negeri maupun luar negeri, antara lain :
* Pembangunan pilot plant briket bio batubara kerjasama dengan NEDO-METI, (Jepang).
* Pembangunan pilot plant peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dengan proses UBC kerjasama dengan Kobe Steel (Jepang), JCOAL (Jepang) dan BPPT.
* Pencairan batubara Indonesia kerjasama dengan NEDO (Jepang) dan BPPT.
* Daur ulang minyak bekas dengan menggunakan batubara sebagai absorban, kerjasama dengan KOBE Steel (Jepang) dan LEMIGAS.
* Proses pengeringan teh dengan batubara melalui gasifikasi kerjasama dengan PPTK Gambung.
* Pengujian sifat kimia dan fisika batubara kerjasama dengan PT. Surveyor Indonesia, PTBA dan perusahaan batubara lainnya.

Pembangunan dan kegiatan litbang pilot plant briket biobatubara dan pilot plant UBC dilakukan di SENTRA TEKNOLOGI PEMANFAATAN BATUBARA DI PALIMANAN CIREBON.

Karya Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara yang meliputi teknologi pengolahan, teknologi konversi dan teknologi pembakaran yang diaplikasikan, diantaranya :

1. Teknologi Pengolahan

* Peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dengan proses Upgraded Brown Coal (UBC).
* Percobaan penerapan teknologi coal water fuel sebagai bahan bakar boiler pada industri tekstil.
* Pengembangan metode penurunan kadar natrium batubara Lati, Berau, Kalimantan Timur.
* Pengembangan metode pencampuran batubara (coal blending) Kalimantan Tengah untuk pembuatan kokas metalurgi.
* Pencucian batubara.
* Desulfurisasi limbah batubara dengan flotasi kolom.

2. Teknologi Konversi

* Pengembangan briket kokas dari batubara dan green coke.
* Proyek pencairan batubara 2002 : uji tuntas (due diligence) pre-FS Batu Bara Banko.
* Pengembangan briket bio coal Palimanan.
* Pemanfaatan produk gasifikasi batubara untuk pengeringan teh di Gambung Ciwidey, Jawa Barat.
* Briket kokas untuk pengecoran logam.

3. Teknologi Pemanfaatan Batubara

3.1. Bahan Bakar Langsung
* Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan unggulan zeolit.
* Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket biocoal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotan dan pengering bawang.
* Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar batubara/briket bio batubara.
* Pembakaran kapur dalam tungku tegak system terus menerus skala komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon.
* Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara.
* Pembakaran kapur dalam tungku system berkala dengan kombinasi bahan bakar batubara � kayu.
* Pembakaran bata-genteng dengan batubara.

3.2. Non Bahan Bakar
* Pengkajian pemanfaatan batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif.
* Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara peringkat rendah sebagai penyerap.

sumber : Tekmira http://www.tekmira.esdm.go.id/

Tuesday, 14 June 2011

Mobil Bahan Bakar Hidrogen Jepang

epang kembali membuat inovasi yang luarbiasa, kali ini mobil bahan bakar Hidrogen di tahun 2015. Mobil bahan bakar hidrogen ini lebih ramah lingkungan.

Tiga raksasa produsen mobil asal Jepang, termasuk Toyota, Honda, dan Nissan, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan energi ternama di Negeri Sakura untuk mendorong produksi mobil-mobil berbahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan.

Tak sebatas produksi mobil, konsorsium perusahaan yang menandatangani kerja sama tersebut juga berencana untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di wilayah Jepang.

Diketahui sekitar 10 perusahaan energi, termasuk perusahaan penyuling gas alam dan distributor, akan membangun sekitar 100 stasiun pengisian bahan bakar pada 2015 di Tokyo, Nagoya, Osaka, dan Fukuoka.

Seperti dikutip dari France24, konsorsium 10 perusahaan itu dalam pernyataan tertulisnya, Jumat 14 Januari 2011, menyebutkan bahwa ketiga produsen mobil Jepang akan mulai memproduksi mobil-mobil baru yang dilengkapi dengan Fuel Cell Vehicles (FCVs) tahun ini.

Untuk diketahui, FCVs merupakan teknologi terobosan untuk mengkonversi hidrogen menjadi arus listrik dan tidak membuat polusi dalam bentuk apa pun selain uap air.

�Raksasa produsen mobil di Jepang akan terus berupaya mengurangi biaya pembuatan sistem untuk memulai FCVs sebelum nanti dipasarkan di Jepang, terutama di empat wilayah metropolitan utama, pada tahun 2015,� tulis mereka melalui keterangan yang sama.

Dengan tujuan mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) secara signifikan, yang dihasilkan sektor transportasi, para produsen dan pemasok bahan bakar hidrogen bekerja sama untuk memperluas sosialisasi FCVs dan mendorong pasokan hidrogen ke seluruh Jepang.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan yang terlibat masih enggan membuka mulut seputar investasi proyek jangka panjang ini.

Meski kendaraan berbasis listrik seperti Nissan Leaf atau Toyota Prius sempat menjadi sorotan baru-baru ini, mobil dengan sel bahan bakar tetap menjadi alternatif yang lebih kuat. Namun, mahalnya ongkos produksi dan tidak bisa diperbaruinya sumber daya alam untuk bahan bakar menjadi kendala mendasar.

Toyota merupakan pelopor pertama di dunia yang menciptakan mobil hibrida dengan mengkombinasikan sumber daya bensin dan motor listrik. Perusahaan tersebut telah mengutarakan rencananya untuk merilis mobil berbahan bakar hidrogen pada 2015.

Sementara Honda, di tahun 2008, mulai memasarkan sekitar 200 unit FCX Clarity, mobil berbasis yang disewakan pada pelanggan di AS, Jepang, dan Eropa dalam waktu dekat.

Sumber : http://merahitam.com/mobil-bahan-bakar-hidrogen.html

Monday, 13 June 2011

Hidrogen, Sumber Energi Masa Depan

ENERGI menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup.

Dewasa ini dan beberapa tahun ke depan, manusia masih akan tergantung pada sumber energi fosil, karena sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar.

Sumber energi alternatif terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar, karena fluktuasi potensi dan tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional.

Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil.

Melihat kondisi tersebut, saat ini sangat diperlukan penelitian yang intensif untuk mencari, mengoptimalkan, dan menggunakan sumber energi alternatif/terbarukan. Hasil penelitian tersebut diharapkan mampu mengatasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan energi fosil.

Salah satu bentuk energi terbarukan yang dewasa ini menjadi perhatian besar pada banyak negara, terutama di negara maju adalah hidrogen.

Hidrogen diproyeksikan oleh banyak negara akan menjadi bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien.

Suplai energi yang dihasilkan sangat bersih, karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi selama berlangsungnya proses.

Daya hidrogen terutama dalan bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cells), menjanjikan penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan tidak polusi, sehingga menyebabkan ketertarikan banyak perusahaan energi terkemuka di dunia, industri otomotif, maupun pemerintahan.

Teknologi sel bahan bakar ini dengan begitu banyak keuntungan yang dijanjikan menimbulkan gagasan �hydrogen economy� di mana hidrogen dijadikan sebagai bentuk energi utama yang dikembangkan

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk), adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1.

Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.

Hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.

Wikipedia (2006) menyatakan, laju pertumbuhan penggunaan hidrogen di dunia saat ini adalah 10% per tahun dan terus meningkat. Untuk tahun 2004, produksi hidrogen dunia mencapai 50 juta metrik ton (million metric tons-MMT) atau setara dengan 170 juta ton minyak bumi.

Diharapkan pada tahun 2010-2020, laju penggunaan hidrogen bisa menjadi dua kali lipat dari laju penggunaan saat ini.

Industri di USA telah menghasilkan 11 juta metrik ton hidrogen per tahun dan nilai ini setara dengan energi termal sebesar 48 GW.

Jumlah hidrogen tersebut dihasilkan dengan proses reforming gas alam (5% dari total kebutuhan gas alam nasional) dan melepaskan 77 juta ton CO2 per tahun (World Nuclear Association, August 2007).

Diperlukan metode baru untuk menghasilkan hidrogen tanpa melepaskan CO2 ke atmosfer. Hidrogen bukanlah sumber energi (energy source), melainkan pembawa energi (energy carrier). Artinya, hidrogen tidak tersedia bebas di alam atau dapat ditambang layaknya sumber energi fosil.

Hidrogen harus diproduksi. Produksi hidrogen dari H2O merupakan cara utama untuk mendapatkan hidrogen dalam skala besar, tingkat kemurnian yang tinggi, dan tidak melepaskan CO2.

Saat ini kegunaan Hydrogen Fuel Cells sangatlah bermacam-macam di Los Angeles, Chicago, Vancouver, dan Jerman, hidrogen digunakan untuk bahan bakar transportasi baik untuk bus ataupun prototipe hampir semua perusahaan otomotif di US dan pasar global.

Selain itu, juga digunakan untuk pembangkit tenaga di perumahan, perkantoran, dan dalam aplikasi kendaraan militer.
Aman Dibuang Kinerja Hydrogen Fuel Cell serupa seperti aki (accu), hanya saja reaksi kimia penghasil tenaga listrik ini menggunakan hidrogen dan oksigen yang bereaksi dan mengalir seperti aliran bahan bakar melalui sebuah motor bakar, namun tidak ada pembakaran dalam proses pembangkit listrik ini.

Dengan demikian, limbah dari proses ini hanyalah air murni yang aman untuk dibuang.

Secara sederhana, prosesnya adalah hidrogen yang ditampung dalam sebuah tabung khusus dialirkan melewati anoda, dan oksigen/udara dialirkan pada katoda.

Pada anoda dengan bantuan katalis platina Pt hidrogen dipecah menjadi bermuatan positif (ion/proton), dan negatif (elektron).

Membran di tengah-tengah anoda-katoda kemudian hanya berfungsi mengalirkan proton menyeberang ke katoda. Proton yang tiba di katoda bereaksi dengan udara dan menghasilkan air. Tumpukan elektron di anoda akan menjadi energi listrik searah yang dapat menyalakan lampu.

Namun, ada hal sangat penting yang harus dimengerti mengenai hidrogen fuel cell ini, bahwa tidak ada sumber hidrogen di alam. Jadi, banyak metode proses dalam menghasilkan hidrogen.
Para pakar energi yakin bahwa hidrogen akan menjadi sumber listrik penting di masa depan, terutama dalam bentuk fuel cell.

Namun, terlebih dulu para peneliti harus mengembangkan cara yang murah untuk menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang banyak, dan itu berarti mencari cara untuk memecahkan masalah dengan produk sampingan reaksi kimia yang menghasilkan gas.

Keuntungan energi hidrogen antara lain bebas polusi (emisi yang dihasilkan hanya air), tidak berisik, beroperasi pada efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin pembakaran internal ketika bahan bakar mulai dikonversi menjadi listrik.

Sementara kerugian energi hidrogen di mana harganya lebih mahal daripada sumber energi yang lain, infrastruktur yang ada saat ini belum dibuat untuk mengakomodasi bahan bakar hidrogen, proses ekstraksi hidrogen membutuhkan bahan bakar fosil, sehingga menyebabkan polusi, dan hidrogen sulit dalam penyimpanan dan distribusi.

Hidrogen sangat potensial sebagai energi bahan bakar yang mendukung penciptaan lingkungan yang bersih dan mengurangi ketergantungan mengimpor sumber energi.

Sebelum energi memainkan peranan yang besar dan menjadi alternatif, banyak fasilitas dan sistem yang harus dipersiapkan, seperti fasilitas untuk memproduksi hidrogen, penyimpanan, dan pemindahannya.

Konsumen akan membutuhkan bahan bakar yang ekonomis, teknologi dan pengetahuan dalam penggunaan bahan bakar ini secara aman.

Perlu diperhatikan bahwa fuel cell (hydrogen fuel) sangat ramah lingkungan, namun dalam memproduksi bahan bakar masih harus banyak yang diperhatikan.

Secara keseluruhan sangat mungkin terjadi penghematan energi. Walaupun sisi ramah lingkungannya masih di sisi pemanfaatan, bukan pembuatan fuel hydrogen.

Dalam dekade mendatang dengan harga minyak yang melangit serta kesadaran efisiensi energi, maka teknologi hidrogen (fuel cell) akan menjadi sangat penting.

Dengan hidrogen kita akan mencapai visi dalam penciptaan keamanan, kebersihan, sumber energi yang melimpah, serta menghasilkan sumber energi masa depan. (Dela/dari berbagai sumber-37)

Sumber : http://suaramerdeka.com/