Latest News

Friday, 29 April 2011

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :


Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu � 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.

Syarat � syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.


Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.


Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Sumber : http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/

Wednesday, 27 April 2011

Pengembangan Energi Angin Memungkinkan

Bogor, Kompas - Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.

"Kecepatan angin di wilayah Indonesia umumnya di bawah 5,9 meter per detik yang secara ekonomi kurang layak untuk membangun pembangkit listrik. Namun, bukan berarti hal itu tidak bermanfaat," kata Kepala Penelitian dan Pengembangan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nenny Sri Utami, membacakan pidato Menteri ESDM saat membuka seminar Teknologi dan Pemanfaatan Energi Angin sebagai Peluang Usaha Baru di Bogor, Rabu (28/3).

Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.

Menurut Kepala Subdirektorat Usaha Energi Baru dan Terbarukan Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) ESDM Kosasih Abbas, mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) harus mampu menghasilkan 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Peta potensi angin

Salah satu program yang harus dilakukan sebelum mengembangkan PLTB adalah pemetaan potensi energi angin di Indonesia. Hingga sekarang, Indonesia belum memiliki peta komprehensif, karena pengembangannya butuh biaya miliaran rupiah.

Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik tergolong berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.

"Agar lebih bermanfaat dan tepat sasaran, harus ada data potensi energi angin yang kontinu dan akurat di lokasi terpilih dengan lama pengukuran minimal satu tahun," kata Soeripno Martosaputro dari Lapan.

Menggerakkan pompa air

Sejak empat tahun lalu, salah satu lembaga swadaya masyarakat memanfaatkan kincir angin untuk menggerakkan pompa air di beberapa wilayah, seperti di Indramayu, Jawa Barat. Hingga kini, sudah 40 kincir angin berdiri di beberapa kota/kabupaten.

"Biaya investasinya sekitar Rp 60 juta hingga beroperasi. Dengan kecepatan angin kurang dari 3 meter per detik, air yang dapat dipompa sekitar 2,7 meter kubik per jamnya," kata pengembang kincir angin untuk energi pompa air Hasan Hambali. Produknya diberi nama energi gratis (EGRA).

Salah satu kincir angin EGRA yang pertama ada di Indramayu digunakan untuk mengairi kebun mangga seluas 10 hektar. Sebelum menggunakan teknologi kincir angin, air yang dipompa menggunakan mesin diesel menghabiskan biaya solar Rp 132.000 per hari. Kini, biaya pemeliharaan kincir sekitar Rp 500.000 per tahun. (GSA)

Sumber : http://www.energi.lipi.go.id/

Monday, 25 April 2011

Memilih ISP yang Tepat Untuk Anda

Kalau bicara soal koneksi internet kehadiran ISP (internet service provider) atau penyedia jasa internet adalah hal yang tak dapat dilupakan, mengingat ISP adalah garis terdepan bagi Anda sebelum menjelajah di dunia cyber. Untuk itu, kapasitas dan kemampuan ISP yang bersangkutan harus diperhatikan demi kenyamanan saat ber-internet. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih ISP.

1. Kredibilitas ISP tentu menjadi hal pertama yang patut dipertimbangkan, tetapi kemampuan ISP sendiri untuk meng-upgrade perangkat lunak secara teratur merupakan yang harus diperhatikan dengan seksama. Hal ini menunjukkan bahwa penyedia jasa layanan tersebut benar-benar berusaha memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan. Anda bisa mencari informasi dari teman, media massa atau mereka yang lebih tahu soal ISP mana yang memilki reputasi yang baik dalam hal pelayanan, termasuk dukungan teknis 24 jam.

2. Hal lain yang perlu dicermati adalah backbone (koneksi utama yang menghubungkan jaringan ISP dan internet) yang dinyatakan dalam ukuran Mbps (megabit per second) karena hal ini akan menentukan kapasitas terpasang yang dapat disedikan untuk lalu lintas data. Untuk itu, sebaiknya ISP selain memiliki backbone yang besar diharapkan juga memiliki 2 atau 3 backbone ke luar negeri dengan tipe koneksi optik dan satelit sebagai cadangan.

3. Jangan lupa untuk memperhatikan kecepatan dan jenis modem yang bisa dilayani dengan menyesuaikan kecepatan akses yang bisa dilayani ISP dengan modem yang Anda miliki agar biaya menjadi lebih efisien.

4. Demi kenyamanan dan keamanan terutama jika nantinya anak-anak diizinkan untuk mengakses internet ada baiknyachild Anda memilih ISP yang mampu memblokir situs-situs tertentu yang tidak baik dilihat oleh anak. Kemampuan ISP untuk memblokir spam dan virus tentu menjadi nilai lebih, meskipun intervensi pengguna internet masih dibutuhkan seperti dengan memasang program antivirus.

5. Yang terakhir tentu masalah biaya. Disini Anda benar-benar harus teliti agar jangan sampai biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan kinerja ISP. Bila pemakaian internet jarang dilakukan, dianjurkan bagi Anda untuk memilih ISP dengan sistem prabayar agar tak perlu lagi membayar biaya bulanan

Sumber: Kumpulan Tips-tips Jitu Klasika Kompas, Sayang Barang Hemat Uang, hal 213-215

Saturday, 23 April 2011

Revolusi Baru dalam Memori Komputer

Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti dari Universitas North Carolina telah mengembangkan satu perangkat baru yang menghadirkan kemajuan signifikan pada memori komputer sehingga energi yang dipakai server-server menjadi lebih efisien dan memungkinkan komputer lebih cepat dihidupkan.

Biasanya, ada dua tipe perangkat memori komputer. Pertama memori lambat, ini digunakan pada teknologi penyimpanan data yang bandel seperti 'flash disk'. Memori ini membuat kita mampu menyimpan informasi sampai periode waktu yang panjang, dan untuk itu disebut perangkat memori yang stabil.

Yang kedua adalah perangkat memori cepat. Jenis ini memungkinkan komputer Anda beroperasi lebih cepat, namun tidak bisa menyelamatkan data ketika komputer dimatikan. Kebutuhan akan sumber energi yang konstan membuatnya menjadi perangkat labil.

Namun kini satu tim peneliti dari Universitas North Carolina berhasil menciptakan perangkat terintegrasi yang dapat melakukan baik operasi memori yang labil maupun stabil, serta mungkin bisa digunakan dalam memori utama.

"Kami telah menemukan satu perangkat baru yang bisa merevolusi memori komputer," kata Dr. Paul Franzon, profesor teknik elektro dan komputer pada universitas itu dan penyusun makalah yang mengupas hasil riset tersebut, seperti dikutip Science Daily (23/1).

"Perangkat kami ini dinamai 'transistor efek medan gerbang mengapung ganda' (double floating-gate field effect transistor, FET) yang menyimpan beban pada gerbang mengambang yang menandai 1 atau 0 pada perangkat, atau satu bit informasi.

Dengan menggunakan dua gerbang mengapung, perangkat ini bisa menyimpan satu bit pada keadaan stabil dan atau bisa menyimpan satu bit saat keadaan cepat nan labil -- seperti memori utama normal pada komputer Anda," sambung Franzon.

Gerbang mengambang ganda FET bisa memiliki dampak signifikan terhadap sejumlah masalah komputer.

Contohnya, sistem ini dapat membuat 'booting' komputer menjadi jauh lebih cepat, karena komputer tak perlu memamggil data 'start-up' dari 'hard-drive komputer mengingat data bisa disimpan dalam memori utama komputer.

Memori komputer baru ini juga memungkinkan berlangsungnya proses komputasi yang penggunaan energinya proporsional.

Contohnya, server-server besar Web seperti yang digunakan Google itu memakan energi yang luar biasa besar --bahkan ketika pada tingkat penggunaan tingkat terendah sekalipun -- sebagian karena server tidak bisa mematikan daya tanpa mempengaruhi memori utamanya.

"Gerbang mengambang ganda FET akan membantu menangani soal ini" kata Franzon, "Karena data bisa disimpan dengan cepat dalam memori stabil dan kembali dengan amat cepat. Ini akan membuat bagian-bagian memori server bisa dimatikan selama tidak banyak digunakan tanpa mempengaruhi kinerja komputer."

Franzon juga mencatat bahwa tim peneliti telah menelusuri keandalan teknologi ini dan tim berasumsi bahwa memori jenis baru ini "berumur sangat panjang ketika data disimpan dalam status labil."

Makalah berjudul "Computing with Novel Floating-Gate Devices" ini akan dipublikasikan pada 10 Februari dalam majalah 'Computer' yang diterbitkan asosiasi insinyur teknik elektro internasional (IEEE).

Makalah ini disusun oleh Franzon, Daniel Schinke yang adalah mantan mahawasiswa program doktor Universitas North Carolina, Mihir Shiveshwarkar yang merupakan mantan mahasiswa S2 universitas itu, dan Dr. Neil Di Spigna, profesor teknik elektro universitas tersebut.

Penelitian ini dibiayai Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional AS (NSF). (*)

Sumber : http://www.antaranews.com/

Tuesday, 19 April 2011

Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan

Sejumlah pakar berpendapat, penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan jalan keluar dari ketergantungan manusia pada bahan bakar fossil.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan biomassa? Dalam sektor energi, biomassa merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar.

Biomassa dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penggunaan tidak langsung, biomassa diolah menjadi bahan bakar. Contohnya, kelapa sawit yang diolah terlebih dahulu menjadi biodiesel untuk kemudian digunakan sebagai bahan bakar.

Sebelum mengenal bahan bakar fossil, manusia sudah menggunakan biomassa sebagai sumber energi. Misalnya dengan memakai kayu atau kotoran hewan untuk menyalakan api unggun. Sejak manusia beralih pada minyak, gas bumi atau batu bara untuk menghasilkan tenaga, penggunaan biomassa tergeser dari kehidupan manusia. Namun, persediaan bahan bakar fossil sangat terbatas. Para ilmuwan memperkirakan dalam hitungan tahun persediaan minyak dunia akan terkuras habis. Karena itu penggunaan sumber energi alternatif kini digiatkan, termasuk di antaranya penggunaan biomassa.

Biomassa dari Bahan Baku Pangan

Gandum, tebu dan jagung adalah contoh bahan pangan yang juga dapat diolah menjadi energi dari biomassa. Energi tersebut tergolong energi ramah lingkungan yang bahan dasarnya disediakan alam. Namun, penggunaan energi dari biomassa kadang membawa dampak sampingan yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah naiknya harga bahan baku pangan.

Penyebabnya macam-macam. Di Jerman misalnya, produksi listrik biomassa mendapat subsidi pemerintah kata ahli biologi Dr. Andre Baumann:

�Ini memicu persaingan antar petani yang menanam gandum untuk pangan dan petani biomassa. Selama ini, produsen gandum untuk biomassa mendapat keuntungan lebih besar daripada petani biasa. Baru belakangan ini, dengan naiknya harga untuk susu dan gandum, petani biasa dapat bersaing dengan petani biomassa. Produsen biogas tak lagi dapat membeli bahan dasar gandum dengan harga murah seperti dalam lima tahun terakhir.�

Di Jerman, 100 kilogram gandum menghasilkan energi biomassa seharga 25 Euro. Tapi bila gandum tersebut dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro. Kini di sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih ke produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat ini saja belum mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia.

Dampak Lingkungan

Dampak lain penanaman produk pertanian untuk biomassa adalah kerusakan pada alam. Andre Baumann yang menjabat ketua Organisasi Lingkungan Hidup Jerman NABU menegaskan produksi tanaman untuk biomassa harus memenuhi standar amdal:

�Biomassa sudah digunakan selama ratusan tahun. Tapi dulu produk biomassa tidak diangkut dengan truk atau pesawat sampai tempat tujuan. Sekam gandum atau sisa tanaman lainnya digunakan di pertanian yang sama sehingga membentuk lingkaran yang tertutup. Tapi sekarang, manusia memakai truk dan kapal laut untuk mengangkut kelapa sawit dari kawasan tropis ke Eropa, ini menyebabkan siklus penggunaan biomassa tidak lagi tertutup.�

Dampak produksi tanaman untuk biomassa juga mulai dirasakan di kawasan lain dunia. Contohnya di Benua Hitam Afrika. Pakar lingkungan dari Institut Pertanian untuk Kawasan Tropis dan Subtropis Universitas Hohenheim Joachim Sauberborn menjelaskan �Di Afrika sumber daya alam yang dapat diperbarui luas digunakan. Banyak warga masih memakai kayu untuk memasak. Namun, dampak negatifnya adalah kerusakan kawasan hutan karena penebangan yang tidak terkontrol. Hilangnya vegetasi hutan menyebabkan pengikisan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, lahan pertanian pun makin berkurang.�

Untuk mendapatkan lahan pertanian baru, penduduk Afrika membuka hutan. Akibatnya siklus kerusakan alam terus berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan pertanian menyebabkan karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal karbondioksida atau CO2 adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

Sistem Pertanian Berkelanjutan

Karena itu, pakar biologi Andre Baumann menyarankan agar petani menggunakan sistem pertanian yang berkelanjutan: �Istilah ini sebenarnya berasal dari sektor perhutanan. Maksudnya, penebangan kayu disesuaikan dengan regenerasi hutan, jadi jumlah pohon yang ditebang sesuai dengan pohon baru yang ditanam. Dalam seratus tahun terakhir, sistem pertanian berubah karena globalisasi. Negara industri mengimpor bahan pangan dan produk pertanian dari negara berkembang. Akibatnya muncul masalah lingungkan baik di negara berkembang maupuan industri.

Andre Baumann memberikan salah satu contoh. 12,5 persen lahan pertanian yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan Jerman berada di luar negeri. Produk pangan yang diimpor, mulai dari buah-buahan sampai makanan ternak menghasilkan ampas dalam jumlah besar yang tidak dapat diolah oleh sistem daur ulang Jerman. Kerusakan alam juga terjadi bila produk pertanian tersebut berasal dari lahan yang dulunya adalah hutan. Belum lagi dengan emisi karbondioksida yang dihasilkan saat produk tersebut ditranspor dari negara asalnya ke Jerman.

Misalnya, biodiesel dari kelapa sawit. Selain tersedia dalam jumlah banyak, dapat diperbarui dan menghasilkan energi yang ramah lingkungan, penggunaan biodiesel dari kelapa sawit dapat meningkatkan efisiensi pembakaran mesin, termasuk mesin kendaraan bermotor. Biodiesel jenis ini mempunyai kandungan asetan tinggi, bebas dari sulfur dan mampu dioperasikan di musim dingin, bahkan saat suhu mencapai minus 20 derajat Celcius sekalipun, sehingga cocok digunakan di Jerman.

Namun, pakar biologi Andre Baumann memperingatkan jangan sampai kebutuhan energi di Jerman merusak alam di negara produsen biomassa tersebut.

�Pemerintah menggunakan uang pajak rakyat untuk memberi subsidi pada produk biomassa. Padahal produk itu menyebabkan rusaknya hutan tropis di bagian lain dunia. Misalnya, kelapa sawit yang berasal dari perkebunan yang sebelumnya merupakan hutan. Produk tersebut harus ditranspor ribuan kilometer ke Jerman. Di sini, kelapa sawit diolah menjadi biogas dan ampasnya digunakan sebagai pupuk. Ini sama sekali bukan sistem pertanian berkelanjutan. Sistem ini tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara sosial maupun ekologis.�

Masa Depan Biomassa Sebagai Bahan Bakar

Lalu bagaimana masa depan penggunaan energi dari biomassa? Saat ini, bioenergi hanya memegang pangsa 13 persen dari keseluruhan sumber energi dunia. Menurut pakar biologi Andre Baumann kunci untuk meningkatkan efisiensi energi bukan dengan memperluas produksi tanaman untuk biomassa. Sebaliknya, penggunaan energi keseluruhanlah yang perlu dikurangi. (zpr/zer)

Sumber : http://www.dw-world.de/

Monday, 18 April 2011

Sejarah Jaringan Komputer

Komputer merupakan perangkat keras yang bisa dihubungkan secara luas, dengan adanya Jaringan Internet semua berita bisa kita baca melalui layar monitor komputer, semuanya itu disusun dengan suatu jaringan komputer, apa dan bagaimana asal mula jaringan komputer tersebut, bisa anda baca pada artikel Sejarah Jaringan Komputer Global/Dunia dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan �at� atau �pada�. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).

Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan IP yang kini kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC (Internet Relay Chat). Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer pada saat itu membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).

Tahun 1994, situs-situs dunia maya telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.

sumber : http://teknik-informatika.com

Wednesday, 13 April 2011

Asia Tenggara Kaya Sumber Energi Terbarukan

Asia Tenggara dianugerahi sumber energi terbarukan, tapi pemerintah tidak pernah melakukan upaya serius untuk mengeksploitasi kekayaan alam itu. Para aktivis lingkungan menyatakan, banyak perusahaan swasta yang ingin mengembangkan energi terbarukan, namun terganjal keputusan politik sehingga sulit mengurangi ketergantungan pada sumber energi tradisional seperti minyak dan batubara.

Letusan Gunung Merapi di Indonesia dan Bulusan di Filipina menunjukkan besarnya kandungan panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk tenaga listrik di Asia Tenggara.

Pemerintah di kawasan Asia Tenggara beralasan pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas matahari, angin dan tenaga air serta biomass, lebih mahal dibanding membangun pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil.

Paul Curnow dari firma hukum Baker & McKenzie, yang mencermati kebijakan perubahan iklim, mengatakan, sebagian besar investasi energi terbarukan ada di Cina dan India.

�Para investor enggan berinvestasi di Asia Tenggara karena tidak didukung kebijakan politik yang baik. Jadi masalahnya bukan pada keuangan,� kata Paul.

Pasar untuk energi terbarukan di Asia Tenggara sangat bervariasi. Marc Lohoff, Presiden Direktur perusahaan panel surya Jerman, Conergy mengatakan, Thailand, yang memiliki keindahan pantai Phuket dan Krabi, sangat cocok untuk pengembangan energi panas matahari.

Sementara Filipina dan Malaysia juga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi ramah lingkungan karena kedua negara itu sebenarnya sudah memiliki undang undang mengenai energi terbarukan.

Filipina mempunyai kekayaan panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Kongres sudah meloloskan Undang Undang Energi Terbarukan pada 2008, namun pemerintah belum mengeluarkan kebijakan soal pajak.

Menurut Marc Lohoff, pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara sangat bergantung pada insentif yang ditawarkan pemerintah pada investor. Insentif itu termasuk potongan dan bebas pajak untuk barang-barang yang diimpor seperti turbin angin dan panel surya.

Rafael Senga dari WWF Internasional mengatakan, untuk kasus Indonesia beda lagi. Meski memiliki 40 persen kandungan panas bumi dunia, pemerintah Jakarta belum mengeksploitasi kekayaan ini karena pasarnya yang dinilai kecil dan rumit.

Indonesia hanya menargetkan 9500 megawatt listrik dari panas bumi pada 2025, naik sedikit dari 1000 MW saat ini. Padahal potensi yang ada bisa menghasilkan 27 ribu MW, kata Senga.

Ia menambahkan, investor geothermal juga khawatir dengan dinamika politik yang terus terjadi sejak runtuhnya rejim Soeharto pada 1998.

Sementara itu, meski memiliki sumber daya alam terbatas, Singapura menjadi negara yang paling aktif mengembangkan energi terbarukan. Perusahaan energi Norwegia membuka fasilitas pabrik panel surya terbesar di dunia pada November 2010. Singapura juga menjadi kantor pusat bagi perusahaan turbin angin asal Denmark, Vestas.

Sumber: diolah dari berbagai sumber

Thursday, 7 April 2011

Pentingnya Energi Nuklir di Indonesia

Pemerintah kita telah merencanakan untuk membangun PLTN yang lokasinya sudah ditentukan yaitu di Jepara Jawa Tengah dan Bangka Blitung. Tapi pembangunan PLTN ini masih diperdebatkan (pro dan kontra) yaitu mempertimbangkan untung dan ruginya. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir.

Pro dan kontra tentang PLTN berhubungan erat dengan masalah minimnya informasi tentang energi nuklir kepada masyarakat. Kurangnya informasi tentang nuklir mengakibatkan masyarakat selalu menghubungkan meledaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki dan juga musibah kecelakaan Chernobyl di Rusia.

Kebanyakan masyarakat kita sudah ngeri duluan jika mendengar kata NUKLIR. Betul, efek negatifnya memang ada, tetapi manfaatnya jauh lebih besar dibanding dengan efek negatifnya. Memang ada beberapa ilmuwan yang bergelut dengan radioaktivitas menjadi korban atas penelitiannya. Contoh : Marie Curie, ilmuwan wanita kelahiran Warsawa, Polandia, yang bersama suaminya, Piere Curie, berhasil menemukan dua unsur radioaktif yaitu polonium dan radium. Ia meninggal dunia akibat kanker yang diduga disebabkan karena sang ilmuwan berinteraksi cukup lama dengan bahan-bahan radioaktif. Meski mengandung risiko, sebenarnya teknologi nuklir ini juga dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaaat. Seperti PLTN, pemanfaatan dalam bidang kedokteran, industri, hidrologi maupun pertanian. Atau pemanfaatan dalam teknologi kapal selam berbahan bakar nuklir yang tidak menghasilkan gas buangan.

Nuklir tergolong sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Memang biaya investasi cukup besar, namun secara rata-rata energi nuklir adalah energi yang murah jika dibandingkan dengan energi konvensional. Untuk mencapai target kebutuhan energi pada tahun 2025 yang harus mulai dipersiapkan semenjak dini, perlu diingat bahwa hingga kini baru 66 % penduduk Indonesia yang menikmati listrik. Sejauh ini energi nuklir sudah memenuhi 15 % kebutuhan listrik dunia dan mencegah emisi 2,1 milyar ton CO2 per tahun. Sementara di benua Eropa sudah dibangun 144 PLTN.

Pemilihan energi nuklir mungkin dapat dianalogikan dengan pemilihan penggunaan pesawat terbang ketika bepergian jauh. Alasan utama orang menggunakan pesawat terbang bukan karena percaya pada pilotnya tetapi karena manfaatnya yang signifikan dibandingkan resikonya. Sebagian besar orang menganggap bahwa manfaat menggunakan pesawat terbang sebanding dengan resiko yang mungkin terjadi.

Energi nuklir merupakan jawaban bagi kemungkinan terjadinya krisis energi di Indonesia pada masa depan. Selain bahan baku yang masih melimpah dan efisien, teknologi tersebut relatif aman.

"Teknologinya sudah ada. Indonesia memiliki banyak pakar nuklir. Bahan baku juga melimpah." demikian kata Dr Hanan Widiharto, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM.

Dr Hanan Widiharto mewakili tim prodi Teknik Nuklir, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Selasa (22/3/2011), mengatakan bahwa kebutuhan energi listrik Indonesia saat ini adalah 30.000 megawatt.

Dari kebutuhan tersebut, baru 60 persen yang terpenuhi. Akibatnya, banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau listrik. Jika mengacu pada visi Indonesia 2025, kebutuhan energi yang dibutuhkan, baik untuk penerangan, maupun pengembangan industri, mencapai 100.000 megawatt.

Jika mengandalkan sumber energi di luar nuklir, pemenuhan kebutuhan tersebut akan sulit dipenuhi. Hanan Widiarto menuturkan, secara teoritis, Indonesia memiliki potensi energi geotermal sebesar 27.000 megawatt.

Namun, jika direalisasikan, maka kemungkinan yang diperoleh hanya 9.000 megawatt. Untuk sumber energi hidro, Indonesia memiliki potensi sekitar 30.000 megawatt. Namun jika direalisasikan, sumber ini kemungkinan hanya akan menghasilkan energi setara 10.000 megawatt.

Sementara itu, jika memanfaatkan energi matahari, selain mahal dalam hal investasi, dibutuhkan sel surya seluas 20 kilometer persegi untuk memperoleh energi sebesar 1.000 megawatt.

Jika yang akan dikembangkan adalah bioenergi, maka untuk mendapatkan energi sebesar 1.000 megawaat setidaknya dibutuhkan lahan untuk penanaman bahan baku seluas 300 kilometer persegi.

Lain halnya jika kita memanfaatkan teknologi nuklir. Untuk memperoleh energi sebesar 1.000 megawatt, cukup dibutuhkan 1 unit reaktor nuklir. �Teknologinya sudah ada. Indonesia memiliki banyak pakar nuklir. Bahan baku juga melimpah. Yang dibutuhkan adalah sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang bagaimana hidup berdampingan dengan nuklir,� kata Hanan Widiarto.

Contoh pemanfaatan teknologi nuklir yang salah adalah pada pembuatan bom atom. Bom atom dihasilkan dari reaksi fisi berantai yang berlangsung sangat cepat dan tidak terkendali sehingga menimbulkan ledakan yang sangat dahsyat. Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti-inti berat (contohnya uranium) menjadi inti yang lebih ringan. Pada kasus bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945, bom atom yang dijatuhkan bukan saja berdampak langsung karena terjadi pemusnahan secara masal, tapi juga kandungan radioaktif dari bom ini dapat meninggalkan jejak di atmosfer Bumi yang tentunya memiliki dampak buruk bagi makhluk hidup. Belum lagi pencemaran radioaktif pada kandungan tanahnya yang efeknya masih dirasakan hinggan puluhan tahun kemudian.

Sejarah Radioaktivitas. Teknologi mengenai zat-zat radioaktif diawali oleh penelitian yang dilakukan oleh Henri Becquerel, yang awalnya penasaran dengan sinar-X yang ditemukan oleh Wilhelm Rontgen tanpa sengaja. Dalam penyelidikannya menyelidiki asal-usul sinar-X, Becquerel justru menemukan bahwa senyawa uranium dapat memancarkan radiasi dari dalam intinya yang tidak stabil. Unsur-unsur yang memiliki inti tidak stabil seperti uranium atau plutonium disebut unsur radioaktif. Penelitian Becquerel kemudian diikuti pasangan ilmuwan Curie.

Teknologi bom atom dan reaktor nuklir sendiri diawali dari penemuan pembelahan inti (reaksi fisi nuklir) oleh Otto Hahn, seorang ilmuwan Jerman yang juga menemukan unsur radioaktif bernama Protaktinium bersama Lise Meitner. Pembangunan reaktor nuklir pertama kalinya dilakukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1942 di Universitas Chicago, Amerika Serikat. Reaktor nuklir tidak melulu digunakan untuk pembangkit listrik, tetapi juga digunakan dalam pembuatan radioisotop dan penelitian yang digunakan dalam bidang kedokteran, industri, biologi maupun farmasi. Indonesia sendiri memiliki beberapa reaktor nuklir yang digunakan untuk penelitian dan produksi isotop. Tidak ada teknologi yang aman 100 %, berdasarkan hasil studi oleh Paul Scherrer Institute, Swiss terhadap 4.290 kecelakaan dalam industry energy antara tahun 1969 -1996 menunjukkan bahwa nuklir adalah sumber energy yang paling aman dibanding gas alam, minyak dan batubara.

Batu bara juga menghasilkan emisi CO2, NOx, SOx, serta partikel debu yang dilepaskan ke udara. Emisi CO2 batu bara mencapai 1250 gram CO2/kWh sedangkan tingkat emisi nuklir hanya 25 gram CO2/kWh. Karena membantu mengurangi pemanasan global, China ( mempunyai 27 unit PLTN), Rusia (11 PLTN) dan India (6 PLTN) sebagai kekuatan baru ekonomi dunia sekaligus penyumbang emisi terbesar dunia yang menempati peringkat ke 2,3 dan 4 berencana menambah reaktor nuklirnya masing-masing 50 unit (China), 14 unit (Rusia) dan 18 unit (India). Dibanding bahan bakar fosil, pembangunan PLTN memang lebih mahal tetapi jauh lebih murah dalam pengoperasian.

Keuntungan dan kekurangan:
Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah:


* Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)

* Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia

* Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

* Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

* Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan misalnya Baterai nuklir - (lihat SSTAR)

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:

* Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building).

* Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun

Mari kita Dukung pemerintah untuk meneruskan pembangunan PLTN di Jepara Jawa Tengah dan Bangka Belitung untuk mencukupi kebutuhan Energi listrik di Negara kita yang masih Byar-Pett (sering mati, hidup) dan masih banyak saudara kita yang belum menikmati Energi LIstrik.

Sumber :
Kutipan tanpa link adalah penyaksian penulis melalui media TV, Cetak dan Buku Prinsip-Prinsip Konversi Energi, semoga bermanfaaat.

http://regional.kompasiana.com/2011/03/27/pentingnya-energi-nuklir-di-indonesia/

Sunday, 3 April 2011

Revolusi Baru dalam Memori Komputer

Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti dari Universitas North Carolina telah mengembangkan satu perangkat baru yang menghadirkan kemajuan signifikan pada memori komputer sehingga energi yang dipakai server-server menjadi lebih efisien dan memungkinkan komputer lebih cepat dihidupkan.

Biasanya, ada dua tipe perangkat memori komputer. Pertama memori lambat, ini digunakan pada teknologi penyimpanan data yang bandel seperti 'flash disk'. Memori ini membuat kita mampu menyimpan informasi sampai periode waktu yang panjang, dan untuk itu disebut perangkat memori yang stabil.

Yang kedua adalah perangkat memori cepat. Jenis ini memungkinkan komputer Anda beroperasi lebih cepat, namun tidak bisa menyelamatkan data ketika komputer dimatikan. Kebutuhan akan sumber energi yang konstan membuatnya menjadi perangkat labil.

Namun kini satu tim peneliti dari Universitas North Carolina berhasil menciptakan perangkat terintegrasi yang dapat melakukan baik operasi memori yang labil maupun stabil, serta mungkin bisa digunakan dalam memori utama.

"Kami telah menemukan satu perangkat baru yang bisa merevolusi memori komputer," kata Dr. Paul Franzon, profesor teknik elektro dan komputer pada universitas itu dan penyusun makalah yang mengupas hasil riset tersebut, seperti dikutip Science Daily (23/1).

"Perangkat kami ini dinamai 'transistor efek medan gerbang mengapung ganda' (double floating-gate field effect transistor, FET) yang menyimpan beban pada gerbang mengambang yang menandai 1 atau 0 pada perangkat, atau satu bit informasi.

Dengan menggunakan dua gerbang mengapung, perangkat ini bisa menyimpan satu bit pada keadaan stabil dan atau bisa menyimpan satu bit saat keadaan cepat nan labil -- seperti memori utama normal pada komputer Anda," sambung Franzon.

Gerbang mengambang ganda FET bisa memiliki dampak signifikan terhadap sejumlah masalah komputer.

Contohnya, sistem ini dapat membuat 'booting' komputer menjadi jauh lebih cepat, karena komputer tak perlu memamggil data 'start-up' dari 'hard-drive komputer mengingat data bisa disimpan dalam memori utama komputer.

Memori komputer baru ini juga memungkinkan berlangsungnya proses komputasi yang penggunaan energinya proporsional.

Contohnya, server-server besar Web seperti yang digunakan Google itu memakan energi yang luar biasa besar --bahkan ketika pada tingkat penggunaan tingkat terendah sekalipun -- sebagian karena server tidak bisa mematikan daya tanpa mempengaruhi memori utamanya.

"Gerbang mengambang ganda FET akan membantu menangani soal ini" kata Franzon, "Karena data bisa disimpan dengan cepat dalam memori stabil dan kembali dengan amat cepat. Ini akan membuat bagian-bagian memori server bisa dimatikan selama tidak banyak digunakan tanpa mempengaruhi kinerja komputer."

Franzon juga mencatat bahwa tim peneliti telah menelusuri keandalan teknologi ini dan tim berasumsi bahwa memori jenis baru ini "berumur sangat panjang ketika data disimpan dalam status labil."

Makalah berjudul "Computing with Novel Floating-Gate Devices" ini akan dipublikasikan pada 10 Februari dalam majalah 'Computer' yang diterbitkan asosiasi insinyur teknik elektro internasional (IEEE).

Makalah ini disusun oleh Franzon, Daniel Schinke yang adalah mantan mahawasiswa program doktor Universitas North Carolina, Mihir Shiveshwarkar yang merupakan mantan mahasiswa S2 universitas itu, dan Dr. Neil Di Spigna, profesor teknik elektro universitas tersebut.

Penelitian ini dibiayai Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional AS (NSF). (*)

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/243320/revolusi-baru-dalam-memori-komputer