Latest News

Sunday, 24 July 2011

Irit BBM, RI Kebut Energi Angin dan Matahari

Pemerintah rupanya mulai berpikir bahwa saat ini waktu yang tepat untuk menggalakkan pemanfaatan energi matahari dan angin. Maklum saja, cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia semakin terbatas dengan harga yang makin melambung.

Demikian disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pada acara Seminar dan Pameran Indo Solar-Wind 2011, Balai Kartini, Jakarta (11/5/2011).

"Kalau minyak bumi bisa habis (terbatas), sedangkan cadangan yang ada di laut dalam membutuhkan teknologi tinggi. Jadi, penting dan saatnya melakukan diversifikasi dan konservasi energi. Memperbesar porsi energi matahari dan angin," ucap Darwin.

Darwin mengatakan perlu adanya kesiapan untuk pengembangan energi matahari dan angin. Kedua energi tersebut merupakan energi alternatif yang bisa dijalankan.

"Memang komponen untuk listrik matahari masih banyak yang mahal dan impor. Maka itu harus dikurangi, perlu juga kerjasama dengan kampus dan pihak terkait lain untuk kembangkan itu," ucapnya.

Ia menuturkan jika saja pengembangan energi alternatif bisa berjalan maka subsidi energi yang selama ini masih menguras kas negara pun bisa dihemat.

"Subsidi energi masih ada, tapi kalau bisa kita hemat (melalui energi alternatif), dananya supaya bisa kembali ke tangki besar," tutur Darwin.

Selain itu, lanjut Darwin, melalui energi alternatif juga sebagai cara untuk melepaskan ketergantungan energi di dunia. Selama ini, dunia masih sangat bergentung dengan energi minyak. Dikatakan Darwin, pemerintah siap untuk bekerjasama dengan negara luar untuk mengembangkan hal tersebut.

"Yang paling penting, rasio elektrifikasi harus ditingkatkan (melalui energi matahari dan angin). Secara linier baru 11 tahun lagi rasio elektrifikasi bisa mencapai 100%, di 2014 baru 18% (bertambah). Sekarang kita sudah ada 67% untuk itu," jelas Darwin.

Seperti diketahui, pemerintah menyampaikan bahwa energi matahari dan angin merupakan energi terbarukan yang sedang dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia. Mengingat potensi kedua energi ini dimiliki cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pemanfaatan kedua energi tersebut pun juga sesuai jika diterapkan di daerah-daerah Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN dimana penduduknya terkonsentrasi pada suatu tempat yang jaraknya antar rumah tidak berjauhan.

"Sesuai Peraturan Presiden No 5/2006, pemerintah tetapkan target pangsa energi terbarukan sebesar 17% di 2025. Bahkan saat ini ditargetkan lebih besar lagi untuk mencapai 25%," katanya.

Menurutnya Indonesia memiliki visi 25/25 yang menekankan pada dua hal penting, yakni konservasi energi yaitu menekan laju penggunaan energi nasional dan diversifikasi energi yaitu memanfaatkan energi baru terbarukan.

Sesuai dengan visi energi 25/25 tersebut diharapkan energi matahari dan angin dapat memberikan kontribusi sebesar 0,6% atau setara dengan 16,3 juta SBM (setara barel minyak) pada tahun 2025.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2011/05/11/120203/1637162/1034/irit-bbm-ri-kebut-energi-angin-dan-matahari

Saturday, 9 July 2011

Beginilah Cara Kerja Reaktor Nuklir

Selama ini kita sering mendengar istilah reaktor nuklir, namun mungkin anda belum mengetahui bagaimana cara kerja reaktor nuklir tersebut. Beginilah penjelasan cara kerja Reaktor Nuklir:

Reaktor nuklir memproduksi dan mengendalikan pelepasan energi dari pemecah�an atom beberapa unsur seperti uranium dan plutonium. Dalam reaktor Pembang�kit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi dilepaskan dari reaksi fisi (pemecahan) ber�antai atom bahan bakar dan panas yang dihasilkan dipakai untuk memproduksi uap.?
Uap inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk memproduksi listrik. Jenis pembangkit lainnya juga menggunakan uap, namun PLTN tidak melakukan pembakaran bahan bakar fosil yang bi�sa melepaskan emisi gas rumah kaca.

Ada beberapa komponen yang umum dipakai oleh banyak reaktor seperti dirilis world-nuclear.org.

Bahan bakar

Biasanya bahan bakar berupa butir uranium oksida (UO2) yang dalam tabung sehingga terbentuk ba�tang bahan bakar. Batang ini diatur sedemikian rupa di dalam inti reaktor.

Moderator

Material ini memperlambat pelepasan netron fisi yang menyebabkan lebih banyak reaksi fisi. Biasanya yang dipakai adalah air, namun bisa juga air berat atau grafit.

Tangkai kendali

Bagian ini dibuat dari material yang menyerap netron, seperti cadmium, hafnium atau boron. Material ini bisa dimasukkan atau terlepas dari inti untuk mengontrol kecepatan reaksi hingga menghentikan re�aksi. Selain itu ada sistem pemadaman kedua dengan menambahkan penyerap netron yang lain, bia�sanya terdapat dalam sistem pendingin utama.

Pendingin

Berupa cairan atau gas yang mengalir sepanjang inti reaktor dan memindahkan panas dari dalam kelu�ar. Dalam reaktor yang memakai air biasa, fungsi moderator biasanya merangkap sebagai pendingin.

Bejana bertekanan

Biasanya berupa bejana baja kuat dan didalamnya ada inti reaktor dan moderator/pendingin. Namun bi�sa juga berupa serangkaian tabung yang menampung bahan bakar dan menyalurkan cairan pendingin ke sepanjang moderator.

Generator uap

Ini adalah bagian dari sistem pendinginan di mana panas dari reaktor digunakan untuk membuat uap dari turbin.

Containment (penahan)

Yaitu struktur di sekitar inti reaktor yang dirancang untuk melindunginya dari gangguan luar dan melin�dungi bagian luar dari efek radiasi jika ada kesalahan. Bagian ini dibuat dari struktur beton dan baja de�ngan tebal mencapai 1 m.

Kebanyakan reaktor perlu dimatikan saat pengisian bahan bakar. Dalam hal ini pengisian bahan bakar dilakukan pada interval 1-2 tahun dan seperempat atau tigaperempat pasang bahan bakar diganti de�ngan yang baru. Pada tipe CANDU dan RBMK yang memiliki tabung bertekanan (bukan bejana tekan yang menutup inti reaktor), pengisian ulang bahan bakar bisa dilakukan saat generator bekerja dengan memutus tabung bertekanan itu.

Pada reaktor dengan moderator air berat atau grafit, reaktor bisa bekerja seperti biasa bahkan saat pe�ngayaan uranium. Uranium alam masih memiliki komposisi yang sama dengan saat ditambang (me�miliki 0,7% isotop U-235 dan 99,2% U-238). Uranium ini memiliki isotop U-235 yang cenderung terus membelah.

Isotop ini kemudian dikayakan hingga 3,5-5%. Pada proses pengayaan seperti ini moderator bisa beru�pa air biasa dan disebut dengan reaktor air ringan. Air ini bisa menyerap netron dengan baik, namun tak seefektif menggunakan air berat atau grafit.?Dalam berbagai kasus yang langka, bangunan inti reak�tor bisa rusak sehingga menyebabkan masalah pada sistem pendinginan atau moderator. Akibatnya, reaksi fisi yang terjadi bisa tak terkendali dan menyebabkan ledakan atau tersebarnya asap radioaktif ke mana-mana.

Sumber : http://www.isidunia.com/2011/04/beginilah-cara-kerja-reaktor-nuklir.html

Thursday, 7 July 2011

Menteri ESDM: 2025 peran minyak bumi berkurang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darmin Zahedy Saleh mengatakan pada 2025 peran minyak bumi akan berkurang signifikan.

�Saat ini peran minyak bumi masih dominan, yakni 50,66 persen, dan pada 2025 akan berkurang menjadi 20 persen,� kata dia dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Litbang ESDM Bambang Dwiyanto di hadapan ratusan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Sabtu.

Sedangkan peran gas bumi, menurut menteri justru meningkat menjadi 30 persen, dan batu bara 33 persen.

Menteri mengingatkan ke depan diharapkan ada penghematan dalam pemanfaatan energi. �Kami terus mendorong adanya diversifikasi dan kemandirian energi melalui kebijakan energi nasional yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2006,� katanya.

Dalam PP Nomor 5 Tahun 2006 itu disebutkan bahwa target peran energi terbarukan menjadi 17 persen pada 2025, yang meliputi bahan baku nabati (biofuel) 15 persen, panas bumi lima persen, biomasa, nuklir, hidro, surya, angin, dan energi terbarukan lainnya lima persen, serta batu bara dua persen.

Menurut dia, kemandirian energi bisa dicapai jika memenuhi tiga faktor, yakni ketersediaan energi, aksesibilitas, dan daya beli masyarakat.

Selain itu, kata dia, mulai 2007 diluncurkan program Desa Mandiri Energi (DME) yang berbasis pada bahan baku nabati, seperti jarak pagar, kelapa serta singkong, dan bahan baku non nabati, seperti mikrohidro, angin, dan surya.

�Kami juga terus mendorong agar para pengusaha dan masyarakat luas mulai melakukan diversifikasi energi agar cadangan energi yang tidak terbarukan bisa tersimpan lebih lama, dan kita bisa berhemat,� katanya.

Menteri ESDM mengakui UMM telah mengawali penggunaan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik internal kampus setempat, yakni mikrohidro.

�Bahkan, dalam waktu dekat akan diluncurkan listrik tenaga surya. Saat ini masih dalam taraf kajian dan uji coba,� katanya.

Sumber : http://www.solopos.com/2010/ekonomi-bisnis/menteri-esdm-2025-peran-minyak-bumi-berkurang-23380

Wednesday, 6 July 2011

Pemerintah Pastikan Alokasi Terminal LNG Arun

Industri pengguna gas mendesak pemerintah segera menetapkan alokasi gas untuk merealisasikan proyek konversi fasilitas gas alam cair (LNG) Arun menjadi terminal penerima LNG yang menelan investasi US$80 juta.

Konsumen gas yang akan memanfaatkan alokasi gas tersebut, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (105 MMscfd), PT Aceh Asean Fertilizer (70 MMscfd), PT Kertas Kraft Aceh (8 MMscfd), dan PT PLN (17 MMscfd). Penetapan alokasi gas itu diharapkan bisa tuntas pada Maret agar proyek berkapasitas 200 MMscfd itu bisa dilaksanakan mulai April 2011.

Dirut Pupuk Iskandar Muda Mashudianto mengatakan kepastian alokasi gas merupakan syarat bagi terlaksananya proyek konversi fasilitas LNG Arun menjadi terminal penerima.

Berdasarkan studi kelayakan, tuturnya, terminal penerima LNG tersebut bisa mendapatkan sumber pasokan LNG dari Tangguh pengalihan Sempra dan pasokan lain yang memungkinkan.

�Bisa juga impor tetapi yang paling bagus bisa mendapatkan LNG Tangguh pengalihan Sempra. Itu harus segera diputuskan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM setidaknya bulan ini agar April bisa dilaksanakan proyeknya dan 2013 sudah bisa beroperasi,� katanya kepada Bisnis hari ini.

Mashudianto mengatakan penetapan alokasi tersebut harus sudah dalam bentuk keputusan volume, yaitu sebanyak 20 kargo LNG berikut harganya.

Sambil menunggu keputusan itu, setelah menuntaskan studi kelayakan, secara paralel PT Pertamina (Persero) selaku calon kuat operator terminal penerima LNG tersebut kini memproses detail engineering design (DED) proyek itu.

�Pelaksanaan DED, pembahasan alokasi gas, dan proses penetapan Pertamina selaku operator baru di sana dilaksanakan secara paralel. Untuk operator, sebenarnya idenya sudah disetujui Pertamina, tetapi masih menunggu formal letter dari Kementerian Keuangan,� katanya.

Mashudianto menambahkan dalam pembahasan mengenai penggunaan fasilitas LNG Arun, operator akan dikenakan biaya sewa oleh pemerintah. Secara indikatif, besaran sewa terminal LNG tersebut diperkirakan US$0,5 per juta British thermal unit (MMBtu).

�Biaya sewanya tidak terlalu besar karena depresiasi fasilitas itu sebenarnya hampir 0. Mungkin sekitar US$0,5 per juta Btu dan itu akan di-pass on kepada konsumen,� katanya.

Dengan acuan harga Tangguh South California plus biaya pengalihan US$0,8 per juta Btu, harga akhir LNG Tangguh di tingkat konsumen saat ini kemungkinan berkisar US$5�US$6 per juta Btu.(hl)

Sumber : http://www.bisnis.com/industri/manufaktur/15425-pemerintah-diminta-pastikan-alokasi-gas-terminal-lng-arun

Monday, 4 July 2011

Bagaimana Minyak Bumi Terbentuk ?

Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.

Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?

Lalu bagaimanakah cara minyak bumi ini terbentuk ?

Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.

Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.

Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak.

Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut. Waktu pembentukan yang lama inilah yang menyebabkan minyak bumi termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Sehingga sudah seharusnya lah kita menghemat penggunaan minyak bumi ini demi kelangsungan hidup manusia.

Saturday, 2 July 2011

Nuklir Sebagai Solusi Perubahan Iklim

Nuklir termasuk energi bersih, karena ketika membangkitkan listrik tidak mengeluarkan gas CO2 dan gas berbahaya lain seperti SOx dan NOx . Hal ini penting sebagai solusi menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi sekarang. Selain itu nuklir juga berpotensi menjawab berbagai permasalahan yang disebabkan oleh pemanasan global seperti krisis pangan, ketersediaan air bersih, dan konservasi lingkungan.

Hal inilah yang mendorong BATAN berpartisipasi aktif dalam Indonesia Climate Change Education and Expo 2011 yang bertema �A Call to Cope With The Climate Crisis�. Bertempat di Jakarta Convention Center, Expo berlangsung selama empat hari (26-29/05/2011). Pembukaan Expo sendiri dihadiri oeleh beberapa tokoh nasional diantaranya Erna Witoelar, menristek Suharna Surapranata dan Ully Sigar Rusady. Expo diikuti oleh berbagai instansi baik pemerintah, swasta mapun Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) yang berhubungan langsung dengan agenda perubahan iklim. Hadir pula lembaga internasional seperti United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan United Nations Development Programme (UNDP).

Expo yang dikunjungi para pelajar, mahasiswa dan umum ini dimanfaatkan BATAN untuk melakukan edukasi dan informasi publik terkait dengan nuklir sebagai solusi perubahan iklim dan pemanasan global. Kontribusi nuklir dalam ketahanan pangan antara lain dengan menghasilkan varietas tanaman pangan dengan teknik mutasi radiasi yang mampu bertahan pada kondisi ekstrem. Riset nuklir juga mendukung pengembangan energi bersih melalui pemuliaan tanaman penghasil biofuel, pengelolaan sumber energi panas bumi, serta pemanfaatan Mesin Berkas Elektron untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dari pembangkit fosil.

Penggunaan PLTN di berbagai Negara di dunia juga terbukti mampu mengurangi emisi gas CO2 yang selama ini dikeluarkan oleh pembangkit berbahan bakar fosil. Para pelajar yang berkunjung ke stand BATAN terlihat antusias mendengarkan penjelasan para pemandu tentang kontribusi iptek nuklir dalam menghadapi pemanasan global, hal ini juga sekaligus menepis ketakutan dan pandangan negatif mereka tentang nuklir.

sumber : www.batan.go.id